Zonafaktualnews.com – Oknum ‘perampok’ di Kapal Pelni KM Labobar semakin merajalela
Para oknum ‘perampok’ ini mewajibkan para pedagang membayar tagihan Rp 1 Juta
Tujuan itu dilakukan untuk memuluskan para pedagang agar bisa menjual di dalam kapal
Meski hal itu bukan kebijakan yang dibuat oleh PT Pelni, namun tagihan tersebut mereka sudah tetapkan ke sejumlah pedagang
Dari uang yang diperoleh nantinya, diduga akan disetorkan ke nahkoda kapal
Tak heran, bila praktik pungutan liar di KM Labobar membuat PT Pelni tak berkutik untuk menindak tegas para “pemain akrobat” itu
PT Pelni harus berani mengevaluasi para kinerja dari para oknum-oknum tersebut
Bila PT Pelni tidak memiliki taring untuk menindak tegas para oknum itu, bisa dipastikan PT Pelni bagian dari mereka
Hal itu diungkapkan oleh sejumlah pedagang kepada media ini Minggu (26/2/2023)
“Kami berjualan kopi, makanan dan lain lain berapa untung dan pendapatan yang kami dapat dalam satu trip Surabaya tujuan awal dan akhir Jayapura” ujar sejumlah pedagang
Tentunya aktivitas ‘pungli’ tersebut tidak bisa dibiarkan, pihak aparat harus turun tangan
Para pedagang yang minta namanya tak disebutkan itu sangat memprotes keras atas kebijakan yang dinilai sangat memberatkan
Oleh karenanya, kebijakan yang dibuat oleh para oknum tersebut, pihak PT Pelni diminta untuk segera bertindak tegas
“Uang sejuta yang diminta oleh Security PAM 1, inisial LM, jika dihitung kurang lebih hampir Rp 80 juta, baik dari toko hingga ke pedagang asongan kopi makanan dan lain- lain.” katanya
Bukti lain yang menguatkan lagi kata dia ketika Security PAM 1, inisial LM, ketika ditanya ia pun membungkam, menurutnya penagihan uang satu juta itu tidak ada
“Dia sendiri bingung, sementara dia yang menagih” kata pedagang KM Labobar
Disisi lain, pihak KM Labobar menyewakan sejumlah kamar ABK dengan harga Rp 100 ribu untuk satu kamar.
“Kamar ABK disewakan untuk penumpang dengan harga Rp 100 ribu untuk satu kamar” katanya.
Pihak ABK Kapal yang dikonfirmasi media ini membenarkan hal tersebut
“Kami yang membekingi kamar-kamar itu untuk setoran ke nahkoda” ungkap salah satu ABK inisial A
Selain pedagang, sejumlah penumpang KM Labobar dengan trayek Surabaya menuju Papua itu juga memprotes soal kamar kelas ekonomi yang dijadikan gudang
“Betul, betul parah, KM Labobar kelas ekonomi dijadikan gudang” kata penumpang lainnya
Menurutnya, kamar ABK tersebut tak bisa disewakan tapi malah mereka sewakan
Kelas ekonomi pun demikian, dijadikan sebagai gudang
“Jadi indikasi pungli di KM Labobar itu sudah tak asing lagi” ungkapnya
Sampai berita ini dipublish belum ada tanggapan resmi dari pihak PT Pelni yaitu Direktur PT Pelni Pusat.
Pewarta : Bactiar | Editor : Isal





















