Zonafaktualnews.com – Prabowo dan Gibran disebut oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Prawansa mirip dengan dua sahabat Nabi.
Kemiripan tersebut menurut Khofifah lantaran pasangan Prabowo-Gibran memiliki kesamaan dengan Abu Bakar ash-Shiddiq dan Ali bin Abi Thalib, dalam segi perbedaan usia dan kolaborasi antargenerasi.
“Saya mencoba mengambil personifikasi, maaf, Rasulullah SAW. Ada sahabat yang menjadi sahabat Rasulullah yang senior itu sayyidina Abu Bakar RA, tapi ada yang milenial itu sayyidina Ali RA,” katanya, dikutip Rabu, (24/1/2024).
Kepemimpinan di zaman Rasulullah SAW juga diwarnai dengan sosok berani seperti Sayyidina Umar RA. Menurut Khofifah, kesemuanya melengkapi masa kejayaan umat Islam saat itu.
“Kira-kira begitu, komposisi senior-yunior ada di Sayyidina Abu Bakar dan ada di Sayyidina Ali,” ungkapnya
Namun demikian, Khofifah menegaskan dirinya tak bermaksud menyamaratakan posisi Prabowo-Gibran dengan tokoh besar muslim.
Dia hanya memberikan referensi tersebut sebab menilai keduanya memiliki kemiripan soal rentang usia memimpin.
“Saya mohon maaf kalau saya menggunakan personifikasi seperti ini tidak dalam posisi bahwa ini setara dengan sahabat,
Tapi dalam referensi kepemimpinan ada di lingkungan rasulullah pada saat itu ada senior ada yunior,” ujarnya
Merespons Khofifah, Mahfud MD mengatakan bahwa hubungan kedua tokoh besar Islam itu tak boleh sembarangan dipersonifikasikan untuk menggambarkan duet politik masa kini.
Mahfud menegaskan keduanya berbeda karena politik hari ini dinilainya seperti sampah.
“Alangkah indahnya seandainya suatu negara dipimpin oleh orang mulia seperti Khulafa’ al Rasyidin.
Abu Bakar, misalnya, salat dan dzikir siang malam dan selalu menyerahkan diribhartanya untuk kepentingan perjuangan,” ujar Mahfud, dilihat dari akun resmi X-nya, Kamis (24/1/2024).
“Sayyidina Ali pun luar biasa, sejak muda rajin beribadah, selalu berjuang bersama Rasul, cerdas sehingga dijuluki Babul Ilmi (pintu ilmu).
Ali juga hormat pada kemandirian hakim. Ditulis dalam tinta emas sejarah, Ali sangat menghormati kemandirian hakim
Seperti dalam kisah ketika Ali dituduh mencuri baju perang dengan tuduhan dan saksi palsu. Beliau menghormati hakim dengan tawadhu’,” katanya lagi.
Mahfud mengaku tak rela jika kisah semulia milik para sahabat Rasulullah SAW disandingkan dengan praktik politik yang kotor seperti sekarang.
“Kisah mulia seperti ini tak boleh dicampur aduk oleh dan dengan sampah politik,” tegasnya
Editor : Id Amor





















