Zonafaktualnews.com – Kebakaran Trans Studio Mal (TSM) Makassar, Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, disebabkan korsleting listrik di area swafoto pengunjung, Senin (24/4/2023).
Menurut Direktur Utama (Dirut) Trans Kalla Makassar, Max Kambuan, kebakaran itu tidak membakar wahana baru yakni, Trans Snow World Makassar.
Kebakaran kata Max Kambuan hanya melanda dekorasi bunga yang menjadi spot foto pengunjug dan kini sudah dikendalikan.
“Mal tidak terbakar dan Trans Snow juga tidak terbakar. Pengunjung dan karyawan panik karena orang bilang kebakaran. Api hanya di kembang itu kok, tetapi sudah padam,” kata Max di lokasi kejadian, Senin (24/4/2023).
Dituturkan, api bermula dari adanya korsleting listrik dari lokasi swafoto untuk pengunjung.
“Memang ada kita buat foto booth atau swafoto untuk pengunjung, memang terbuat dari kertas. Banyak pengunjung yang pegang itu dan di situ kan banyak kabel akhirnya korsleting,” ucapnya
Max juga mengaku, ada tiga lantai yang terdampak kebakaran. Hal ini lantaran gedung tertutup hingga api cepat menyebar.
“Api dari bawah, cumakan tertutup jadi berdampak ke atas,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa operasional mal tidak sepenuhnya terganggu dan akan kembali beraktivitas normal dalam waktu dekat.
“Dalam waktu dekat segera kembali normal,” ucapnya.
Sementara itu Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Danny Pomanto menyebut data sementara korban kebakaran Trans Studio Mal Makassar tercatat sebanyak 32 orang.
“Ada 17 orang di Rumah Sakit Siloam dan beberapa lainnya di puskesmas sekitar sini (lokasi kejadian). Sementara 32 orang,” ujar Danny di area TSM, Senin (24/4/2023) malam.
Sedangkan korban satu orang yang pingsan telah dievakuasi karena mengalami sesak nafas sudah berangsur pulih, dan telah diizinkan pulang dari Rumah Sakit Siloam.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Makasaar Nursaidah Sirajuddin menambahkan, dari jumlah korban 32 orang ada seorang dilarikan ke Rumah Sakit Siloam dalam keadaan tidak sadar. Dan beberapa lainnya ditangani tim nakes 42 puskesmas didatangkan untuk membantu korban.
“Untuk korban ditangani Puskesmas Mamajang dua orang, Mangasa dua orang, serta beberapa lainnya sudah ditangani. Kami sudah koordinasikan dengan Dinkes Provinsi sesuai arahan wali kota untuk semua rumah sakit dibuka, jadi tidak ada penolakan. Diagnosis sementara adalah sesak karena asap,”‘ ujarnya.
Saat ditanyakan apakah informasinya korbannya didominasi anak-anak, kata dia, masih belum masuk laporannya, karena fokus utama menyelamatkan korban didahulukan.
Mengenai dengan perkembangan evakuasi, wali kota menyatakan saat ini tim Pemadam Kebakaran telah melakukan pendinginan dan konsentrasi asap masih terjebak di dalam.
Sehingga perlu pengisap asap dengan alat blower. Hanya saja digunakan satu, masih butuh beberapa blower untuk mempercepat proses pencarian, karena lampu telah dinyalakan.
“Sementara penyisiran belum ada ditemukan korban, itu dilihat dari video, pandangan sangat terbatas. Penyisiran dilakukan tim terpadu menggunakan alat, masker oksigen. Secara normal belum bisa masuk ke dalam, saya coba masuk tapi tidak bisa” ujarnya.
Saat ini kobaran api telah berhasil dipadamkan, dan petugas damkar tengah melakukan proses pendinginan.
Selain itu, petugas juga menyisir dan mengantisipasi masih adanya pengunjung yang masih terjebak di dalam gedung.
Editor : Isal





















