Fenomena Langka! Ini Cara Mengamati Gerhana Bulan Total Jumat 14 Maret 2025

Jumat, 14 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ilustrasi gerhana bulan total atau Blood Moon pada Jumat 14 Maret 2025

Foto ilustrasi gerhana bulan total atau Blood Moon pada Jumat 14 Maret 2025

Zonafaktualnews.com – Fenomena gerhana bulan total atau yang sering disebut Blood Moon akan terjadi pada Jumat, 14 Maret 2025.

Peristiwa langka ini diprediksi bisa diamati dari beberapa wilayah di dunia, termasuk Indonesia bagian timur.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa meskipun fase puncaknya tidak dapat disaksikan secara penuh dari Indonesia, masyarakat masih bisa melihat fase akhirnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, Syrojudin, menjelaskan bahwa gerhana bulan total terjadi saat Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus.

Pada momen ini, Bulan masuk ke dalam bayangan umbra Bumi, menyebabkan cahayanya berwarna merah darah karena pembiasan atmosfer.

Jadwal Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025

BMKG telah merilis rincian waktu peristiwa tersebut, dengan fase yang dimulai sejak pagi hingga sore hari waktu Indonesia.

  • Penumbra Dimulai: 10.57 WIB
  • Sebagian Dimulai: Tidak teramati di Indonesia
  • Puncak : 13.54 WIB (tidak terlihat dari Indonesia)
  • Berakhir: 17.00 WIB (19.00 WIT)

Meskipun puncaknya tidak bisa dilihat dari Indonesia, wilayah bagian timur seperti Papua dan Maluku masih berkesempatan menyaksikan fase akhir gerhana.

Cara Mengamati dengan Optimal

Agar pengalaman mengamati lebih maksimal, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:

  1. Pilih lokasi minim polusi cahaya
    Hindari area dengan cahaya buatan berlebihan, seperti perkotaan. Gunung, pantai, atau daerah perdesaan bisa menjadi pilihan terbaik.

  2. Gunakan teleskop atau binokular
    Walaupun bisa dilihat dengan mata telanjang, menggunakan alat bantu optik akan memberikan tampilan yang lebih jelas dan detail.

  3. Cek prakiraan cuaca
    Pastikan langit cerah agar fenomena ini dapat diamati dengan sempurna.

  4. Ikuti siaran langsung
    Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, beberapa observatorium dan BMKG biasanya menyediakan siaran live streaming gerhana bulan.

Dampak Gerhana Bulan Total bagi Indonesia

Selain menjadi peristiwa astronomi yang menarik, gerhana bulan total juga berpotensi menimbulkan dampak alam, khususnya di wilayah pesisir.

BMKG memperkirakan bahwa fenomena ini dapat memicu kenaikan air laut (rob), yang bisa berdampak pada banjir pesisir di beberapa daerah.

Masyarakat yang tinggal di pesisir diimbau untuk tetap waspada, meskipun BMKG memastikan bahwa dampaknya masih dalam batas aman.

Makna dalam Islam

Kejadian ini bertepatan dengan bulan Ramadan, menjadikannya momen refleksi bagi umat Muslim.

Dalam Islam, peristiwa ini disebut Khusuf dan dianjurkan untuk melaksanakan Shalat Gerhana sebagai bentuk ibadah dan introspeksi diri.

FAQ: Pertanyaan Seputar Gerhana Bulan 2025

Gerhana bulan 14 Maret 2025 jam berapa?
Gerhana bulan total pada 14 Maret 2025 akan dimulai pada pukul 10.57 WIB (fase penumbra) dan berakhir pada 17.00 WIB. Namun, puncak gerhana yang terjadi pada pukul 13.54 WIB tidak dapat diamati dari Indonesia.

Kapan gerhana bulan ?
Gerhana bulan total berikutnya akan terjadi pada 14 Maret 2025, di mana bulan akan sepenuhnya tertutup oleh bayangan Bumi. Fenomena ini dapat disaksikan di beberapa wilayah dunia, meskipun hanya fase akhirnya yang terlihat di Indonesia.

Ada apa di tanggal 14 Maret 2025?
Pada 14 Maret 2025, akan terjadi fenomena astronomi langka, yaitu gerhana bulan total. Selain itu, tanggal ini juga bertepatan dengan bulan Ramadan, sehingga menjadi momen refleksi bagi umat Muslim.

Kapan gerhana bulan total 2025?
Pada tahun 2025, gerhana bulan total akan terjadi dua kali, yaitu pada 14 Maret 2025 dan 7 September 2025. Gerhana bulan total 14 Maret 2025 bisa disaksikan di beberapa bagian dunia, dengan fase akhirnya dapat diamati di Indonesia.

 

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR
JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah
Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit
Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran
ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras
Supermoon Terbesar 2025 Terjadi Malam Ini, Disusul Kilatan Meteor di Langit Nusantara
Objek Misterius 3I/Atlas Bikin Heboh, Ramalan Baba Vanga Soal Alien Kembali Disorot
4 Hari Hilang, Bilqis di Makassar Terekam CCTV Bersama Perempuan Rambut Pirang

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 20:57 WITA

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR

Kamis, 6 November 2025 - 11:12 WITA

JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah

Kamis, 6 November 2025 - 09:47 WITA

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit

Rabu, 5 November 2025 - 22:17 WITA

Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran

Rabu, 5 November 2025 - 21:42 WITA

ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras

Berita Terbaru