Zonafaktualnews.com – Sejumlah wilayah di bagian Sulawesi Selatan (Sulsel) lumpuh akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi serentak pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Intensitas hujan tinggi yang mengguyur sejak Jumat malam menyebabkan sungai-sungai meluap dan infrastruktur vital rusak parah.
Jeneponto: Warga Terjebak di Atap, Rumah Panggung Runtuh
Kabupaten Jeneponto menjadi salah satu daerah paling terdampak.
Di Desa Bonto Tiro, Kecamatan Rumbia, lima warga dari satu keluarga dilaporkan terjebak di atas atap rumah mereka saat banjir tiba-tiba merendam pemukiman sekitar pukul 07.00 WITA.
Air meluap sangat cepat akibat hujan deras yang mengguyur wilayah pegunungan sepanjang malam.
“Air naik dalam hitungan menit, kami tak sempat menyelamatkan diri,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Video yang beredar menunjukkan warga panik, salah satunya terdengar berteriak, “Tolong selamatkan nenekku!”
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di Dusun Sampeang, Desa Bontotro. Sejumlah rumah panggung tumbang dan nyaris hanyut akibat tertimpa pohon besar yang ikut roboh bersama longsoran tanah.
Bantaeng: Empat Kecamatan Dilanda Banjir Bandang
Di Kabupaten Bantaeng, banjir bandang melanda empat kecamatan sekaligus: Bantaeng, Bissappu, Eremerasa, dan Uluere.
Luapan air menghancurkan berbagai fasilitas umum, termasuk tanggul, jembatan, dan ruas jalan.
Laporan dari BPBD Sulsel mencatat sejumlah kerusakan, di antaranya:
- Tanggul Sungai Biangloe (Kelurahan Lamalaka)
- Tanggul Sungai Maricayya (Kelurahan Pallantikang)
- Jalan poros depan Resarea (Kelurahan Bonto Sunggu)
- Jalan desa di Bontolojong
- Lahan pertanian di Ulugalung
- Perahu nelayan milik warga yang hanyut terbawa arus
Kerusakan ini membuat akses warga lumpuh, dan aktivitas ekonomi ikut terhenti.
Sinjai: Jembatan Gantung Putus, Warga Terisolasi
Bencana juga melanda Kabupaten Sinjai. Hujan lebat yang mengguyur sejak malam mengakibatkan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Biroro dan Desa Sukamaju, Kecamatan Tellulimpoe, putus diterjang arus sungai yang meluap pada Sabtu pagi.
“Air naik sejak malam, lalu subuh tiang penyangga ambruk,” kata Tahar, warga setempat.
Jembatan yang dibangun secara swadaya bersama TNI tahun 2018 itu merupakan akses vital bagi warga untuk menyeberang dan mengangkut hasil kebun.
Putusnya jembatan ini membuat ratusan warga kini terisolasi, dan aktivitas ekonomi lumpuh total.
Bone: Sawah Terendam, Jalan Poros Tergenang
Di Kabupaten Bone, banjir melanda wilayah Tonra dan Libureng, yang berada di sepanjang jalan poros Bone–Sinjai.
Hujan deras menyebabkan saluran irigasi dan sungai kecil meluap, merendam rumah-rumah warga dan lahan pertanian.
Air dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa membuat kendaraan sulit melintas. Sejumlah pengendara terpaksa memutar balik karena genangan terlalu dalam.
“Air naik sekitar subuh, kami tak sempat selamatkan barang-barang,” ujar seorang warga Tonra yang rumahnya ikut terdampak.
Petani setempat khawatir gagal panen karena sawah mereka telah terendam sejak pagi. Aktivitas warga pun terganggu total.
Pemerintah Turun Tangan
BPBD bersama TNI/Polri, SAR, dan relawan masih terus melakukan evakuasi, pendataan kerusakan, dan penanganan darurat.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar bantaran sungai dan daerah perbukitan.
Bencana kali ini menjadi pukulan telak bagi masyarakat di selatan Sulsel, yang kini harus menghadapi kerugian besar secara ekonomi, sosial, dan infrastruktur.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok