Zonafaktualnews.com – Di era digital saat ini, selfie atau swafoto telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang, terutama generasi muda.
Mengabadikan momen dengan kamera ponsel seakan menjadi kebiasaan yang sulit dilepaskan, baik saat bepergian, berkumpul dengan teman, atau sekadar ingin mempercantik tampilan di media sosial.
Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan terlalu sering selfie tidak hanya berdampak pada kesehatan kulit, tetapi juga bisa menanamkan sifat ujub atau merasa bangga berlebihan terhadap diri sendiri?
Selfie dan Dampak Buruk pada Kulit
Secara medis, para ahli telah menemukan bahwa sinar biru (blue light) dari layar ponsel dapat mempercepat proses penuaan dini.
Perawat dan terapis kecantikan, Sara Cheeney, menjelaskan bahwa sinar elektromagnetik dari layar gadget dapat merusak kulit dengan cara yang mirip seperti paparan sinar matahari berlebihan atau kebiasaan merokok.
“Saya sering menangani pasien, terutama mereka yang aktif di media sosial, yang mengeluhkan masalah kulit seperti hiperpigmentasi dan penuaan dini. Banyak dari mereka tidak menyadari bahwa kebiasaan selfie dalam jangka panjang justru mempercepat kerusakan kulit,” ujar Cheeney, dikutip dari The Sun.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa sinar biru bisa menembus lebih dalam dibandingkan sinar UV, merusak kolagen dan elastin yang berfungsi menjaga elastisitas kulit.
Akibatnya, keriput dan tanda-tanda penuaan dini lebih cepat muncul, terutama di wajah yang sering terpapar cahaya dari layar ponsel.
Selfie dan Bahaya Sifat Ujub
Selain berdampak pada kulit, selfie yang dilakukan berlebihan juga bisa menanamkan sifat ujub, yaitu perasaan bangga dan merasa lebih dari orang lain.
Dalam Islam, ujub termasuk sifat yang dapat merusak hati dan mengarah pada kesombongan. Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga dosa yang membinasakan: sifat pelit yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti, dan ujub seseorang terhadap dirinya sendiri.” (HR. Thabrani)
Ketika seseorang terlalu sering mengambil selfie dan membagikannya di media sosial, tanpa sadar ia bisa terjebak dalam dorongan untuk mendapatkan pengakuan, pujian, atau validasi dari orang lain.
Hal ini bisa menumbuhkan kesombongan dan menjauhkan diri dari sikap rendah hati.
Sebaliknya, Islam mengajarkan untuk lebih menjaga diri dari sifat menonjolkan diri. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, yang berkecukupan, dan yang tidak menonjolkan diri.” (HR. Muslim 7621)
Penyakit Ain dan Pengaruh Selfie
Dalam pandangan Islam, sering melihat seseorang yang berlebihan memamerkan dirinya dapat memicu munculnya penyakit ain (pandang mata) atau iri hati.
Penyakit ain ini dapat terjadi apabila seseorang memandang sesuatu dengan rasa kagum atau kebanggaan yang berlebihan hingga menimbulkan dampak negatif pada orang lain.
Dalam hal ini, terlalu sering selfie atau memamerkan diri bisa menyebabkan perasaan tidak sehat pada diri sendiri dan orang lain, seperti rasa cemburu atau iri, yang pada akhirnya berpotensi mendatangkan gangguan pada hati.
Rasulullah SAW mengingatkan agar tidak terlalu terbuka dalam menunjukkan kebahagiaan atau kelebihan yang dimiliki, agar tidak menimbulkan efek negatif pada orang lain.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News





















