Zonafaktualnews.com – Kepala Sekolah (Kepsek) SD Inpres Toddopuli 1, Zusanti, difitnah oleh sejumlah oknum guru PNS
Fitnah ini mencuat lantaran dugaan pungutan liar (pungli) sejumlah oknum guru PNS dibongkar oleh Kepsek Zusanti.
Tak terima “piring makannya” dipecah, sejumlah pendidik ini pun diduga menjegal Zusanti, agar Kepsek yang baru menjabat itu disingkirkan dari lingkungan sekolah.
Sebagai Kepsek baru, Suzanti menginginkan SD Inpres Toddopuli 1 yang dipimpinnya bersih dari saran pungli
Adanya dugaan pungli tersebut dari laporan sejumlah orang tua murid yang sudah lama berlangsung sejak zaman mantan Kepsek SD Inpres Toddopuli
“Jadi banyak laporan orang tua murid soal adanya pungli. Itulah mengapa saya mau disingkirkan karena mereka tak senang diganggu kebiasaan punglinya itu,” kata Zusanti kepada media ini, Rabu (7/6/2023)
Pungli ini semakin massif kata Zusanti, dimana ia menduga kuat keterlibatan oleh beberapa oknum ASN di lingkup SD Inpres Toddopuli yang bergulir secara sistematis
“Misalkan seperti transaksi jual beli merubah nilai. Dan ini saya punya bukti” ujarnya

Dari dugaan pungli itu kata Zusanti menambahkan, membuat orang tua murid takut dan tidak bisa berbuat apa-apa
“Jadi saya punya bukti, saya ini difitnah, sengaja mau disingkirkan. Saya akan laporkan pungli ini sisa menunggu pak Kadis Pendidikan balik dari Palembang” ungkapnya.
Intinya lanjut Zusanti, hanya ingin memperbaiki yang selama ini menjadi budaya-budaya kotor dalam lingkup SD Inpres Toddopuli 1 tersebut
“Saya yakin ada yang provokatori persoalan ini sehingga seolah-olah saya tersudutkan. Sementara saya punya bukti-bukti” ucapnya
“Saya siap keluar jika fitnah mereka itu benar, namun jika tidak, maka saya punya bukti dan akan laporkan mereka” lanjutnya
Sekedar diketahui, sejumlah orang tua murid, Guru PNS hingga Guru Laskar Pelangi SD Inpres Toddopuli beramai-ramai datangi kantor DPRD Kota Makassar, pada Senin lalu.
Kedatangan mereka ke kantor DPRD untuk menuntut Zusanti selaku Kepala Sekolah SD Inpres Toddopuli untuk dilengserkan, karena dinilai cukup meresahkan.
Keresahan ini menurut oknum tersebut bahwa siswa disuruh bayar Via QRIS, disuruh bawa paving block tiga buah per siswa
Yang menurut mereka hal itu belum pantas diberlakukan, kemudian mengambil nilai dari paving block. Belum lagi dengan adanya robot keliling minta sumbangan dari siswa.
Atas dari permasalahan itu, seluruh rekan massa aksi mengancam akan mogok kerja jika Zusanti tidak dilengserkan sebagai kepala sekolah SD Inpres Toddopuli.
Laporan Adam | Editor : Isal





















