Zonafaktualnews.com – Banyak kalangan yang menyayangkan soal pernyataan Kapolri Listyo Sigit Prabowo terkait Pemilu 2024.
Netizen menilai Kapolri semestinya fokus bicara tugas dan fungsi kepolisian, yakni menjaga ketertiban umum.
“Bukan bicara soal estafet kepemimpinan. Tak perlu kasih sinyal dukungan dengan cara-cara tidak terpuji seperti itu. Kita semua tahu bapak pendukung 02, “ ujar salah satu netizen mengomentari video viral Kapolri, Sabtu (13/1/2023).
“Diksi yang dipakai Kapolri itu jualan kandidat paslon 02 sebagai estafet kepemimpinan untuk Pilpres 2024,” kata netizen lainnya.
“Omongan tidak bermanfaat, sangat kentara dukungan dan keberpihakannya, biasalah tekanan dari pimpinan tertinggi,” timpal yang lainnya.
“Bohong kalau Kapolri tidak dukung 02, apalagi anak Jokowi sebagai cawapres, lagian untuk apa diluruskan apalagi klarifikasi, orang yang klarifikasi atau pun membantah itu tandanya salah, beber yang lain.
Seperti diketahui, video Kapolri yang berbicara soal estafet kepemimpinan viral di media sosial.
“Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan,” ujar Sigit dalam Perayaan Natal Mabes Polri 2023 seperti dilihat dalam kanal YouTube Divisi Humas Polri, Kamis (11/1/2024).
“Bukan karena perbedaan, akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik,” lanjut dia.
Sigit meminta semua pihak, termasuk tokoh lintas agama, untuk ikut mendinginkan suasana atau cooling system selama Pemilu 2024.
“Cooling system, saya titipkan, mumpung di sini yang hadir berbagai macam saudara-saudara dari lintas agama dan ini penting sekali kita sampaikan kepada jemaat kita, kepada jemaah kita untuk terus bisa menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah persatuan pendapat yang ada,” ucap dia.
Sigit menambahkan, jajaran Polri memiliki tugas berat selama pemilu, di antaranya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di tengah adanya perbedaan pilihan pemilu.
Sigit berharap, perbedaan pendapat masyarakat jangan sampai merusak cita-cita seluruh masyarakat Indonesia.
“Kita menginginkan siapa pun pemimpin yang saat ini kemudian naik menjadi pasangan calon, tentulah para pemimpin-pemimpin terbaik,” pungkasnya.
Editor : Id Amor





















