Oknum Ustaz TPA di Makassar Diduga Sodomi Anak 9 Tahun, Keluarga Tolak Upaya Damai

Selasa, 25 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Ilustrasi Kasus Pencabulan Anak (Ist)

Foto Ilustrasi Kasus Pencabulan Anak (Ist)

Zonafaktualnews.com – Kasus dugaan pencabulan terhadap anak berusia 9 tahun oleh oknum ustaz di TPA Masjid Borong, Makassar, kini sedang dalam proses penyelidikan oleh Polrestabes Makassar.

Laporan polisi dengan nomor LP/270/II/2025/Polda Sulsel/Restabes Mks telah diterima pada tanggal 17 Februari 2025.

Keluarga korban menegaskan menolak segala upaya damai yang diajukan oleh pihak terkait.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kronologi Kejadian

Kasus ini terungkap setelah ibu korban mendapatkan informasi dari tempat futsal di wilayah Borong pada Minggu, 16 Februari 2025.

Saat itu, ibu korban mendengar dari beberapa ibu-ibu yang sedang menemani anaknya bermain futsal bahwa oknum ustaz di tempat pengajian Masjid Borong tersebut dinilai kurang baik.

“Ibu-ibu itu mengatakan kepada saya, ‘Mengapa anak ibu dibiarkan bergaul dengan oknum ustaz itu?’

Dari informasi itu, saya pun bertanya kepada anak saya dengan baik-baik. Akhirnya, anak saya mengaku bahwa dia kasih begitu (disodomi) oleh ustaz tersebut,” ujar orang tua korban yang dikonfirmasi zonafaktualnews.com pada Selasa (25/2/2025).

Orang tua korban menjelaskan bahwa awalnya anaknya takut untuk mengungkapkan kejadian tersebut.

Setelah dibujuk, korban akhirnya menangis dan menceritakan bahwa kejadian itu berlangsung sejak dia duduk di kelas 1 Sekolah Dasar (SD).

“Anak saya berusia 9 tahun sekarang sudah kelas 3 SD. Saat dia masih kelas 1 SD, dia diiming-imingi makanan, camilan, dan uang oleh ustaz tersebut hingga akhirnya dikasih begitu.

Anak saya bercerita bahwa kelamin oknum ustaz itu dimasukkan ke duburnya, dan saat itu dia merasa sakit hingga berdarah,” tuturnya.

Setelah mendengar pengakuan anaknya, orang tua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Makassar.

BACA JUGA :  Ustadz Dasad Latif Dukung Muhammadiyah Tolak W Super Club

Keluarga korban juga telah melakukan visum medis dan saat ini menunggu hasilnya.

Pengakuan Ustaz : “Saya Juga Pernah Jadi Korban”

Orang tua korban menduga bahwa pelaku melakukan perbuatan tercela tersebut karena dia juga pernah menjadi korban dari ustaz seniornya.

“Ini pelaku sekaligus korban dari ustaz seniornya. Informasi ini saya dapatkan dari seorang ustaz yang ingin mendamaikan kasus anak saya.

 Dia menghubungi suami saya dan bahkan datang ke rumah, katanya untuk melindungi nama masjid,” ungkap orang tua korban.

Ustaz senior tersebut terus menghubungi keluarga korban untuk meminta agar kasus ini tidak dilaporkan.

“Mereka ini saling ancam-mengancam. Ustaz senior itu bilang, ‘Kalau sampai dilaporkan, saya juga akan melaporkan yang lainnya,” kata orang tua korban menirukan ucapan ustaz senior itu.

Kendati begitu, keluarga korban tetap menolak segala upaya damai yang diajukan.

“Ini bukan masalah biasa, ini masalah yang sangat serius. Kami merasa tersinggung dengan tawaran damai itu. Kami memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib,” tegasnya.

Kasus Terungkap Setelah 3 Tahun

BACA JUGA :  Siapkan Sepatu Lari! Fun Run 5K Swiss-Belinn Panakkukang Akan Hentak Makassar

Orang tua korban mengungkapkan bahwa anaknya baru berani menceritakan kejadian tersebut setelah dibujuk.

“Anak saya ini baru mengatakan setelah saya bujuk, ternyata kasus ini sudah 3 tahun disembunyikan namun baru terungkap,” katanya.

Selain itu, orang tua korban juga mengatakan bahwa perbuatan bejat tersebut dilakukan oleh oknum ustaz terhadap korban berkali-kali.

“Saya bertanya kepada anak saya, berapa kali ustaz itu melakukan sodomi padanya. Satu kali, dua kali, atau 3 kali? Anak saya menjawab, ‘Tak bisakah hitung, ibu.’ Itu dia bilang,” ujar orang tua korban.

Orang Tua Korban Memberhentikan Anak dari TPA

Orang tua korban memutuskan untuk menghentikan anaknya dari kegiatan di TPA Masjid Borong tersebut usai menemukan tindakan-tindakan tidak wajar yang dialami oleh sang anak.

“Saya sudah satu tahun menghentikan anak saya di TPA itu karena saya mendapatkan info bahwa anak saya sering dikirimkan situs-situs negatif di HP-nya. Situs itu didapatkan dari orang-orang di masjid,” ujar orang tua korban.

Lebih lanjut, orang tua korban menceritakan bahwa anaknya sering menjadi korban setiap hari Jumat.

BACA JUGA :  Tahanan yang Kabur dari Polsek Tallo Dicokok Kembali

“Setiap Jumat, anak saya sering dikasih begitu di masjid,” sambungnya.

Keputusan untuk menghentikan anak dari TPA diambil setelah orang tua korban merasa curiga dengan perubahan perilaku anaknya.

“Saya merasa ada yang tidak beres. Anak saya terlihat sering ketakutan dan tidak nyaman saat diajak ke masjid. Setelah saya tanya dengan baik-baik, barulah dia mengaku,” ungkapnya.

Korban Sempat Diancam

Orang tua korban juga mengungkapkan bahwa anaknya sempat diancam untuk tidak memberitahukan kejadian tersebut.

“Jadi anak saya itu sempat diancam juga untuk tidak memberitahukan persoalan ini,” pungkasnya.

Belum Ada Klarifikasi dari Pihak Masjid

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi dari pihak TPA Masjid Borong terkait kejadian tersebut.

Media ini membuka ruang klarifikasi bagi pihak masjid untuk memberikan tanggapan atau penjelasan lebih lanjut.

Kendati demikian, keluarga korban berharap kasus ini dapat diselesaikan secara hukum dan tidak ada upaya untuk menutupi kejadian tersebut.

“Kami ingin keadilan untuk anak kami dan agar pelaku tidak bisa lagi melakukan hal serupa kepada anak-anak lain,” pungkasnya.

Saat ini, proses penyelidikan masih berlangsung, dan pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan kasus ini.

 

(Id Amor)
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Laut di Tanakeke Hancur, Polres Takalar “Tidur Nyenyak” di Tengah Ledakan Bom Ikan
Proyek Irigasi di Lutra Diduga Tipu-tipu Anggaran dan Rugikan Negara
Kapolres Majene Didesak Sikat Oknum Polisi yang Diduga Jadi Backing Mafia BBM
Proyek Siluman Gentayangan di Bone-bone, Rehabilitasi Irigasi Diduga Hanya Kedok
Tambang di Padang Pobbo Barru Tidak Teregister MODI, Warga Desak Penutupan
Pengawasan Lapas di Parepare “Bobrok”, Pemasok Sabu Sebulan Tak Terungkap
Wow, Judi Berkedok Pasar Malam di Lutra Tak Terjamaah, Oknum Polisi Diduga Ikut Nikmati?
Dua Kepsek di Makassar Diduga Salahgunakan Fasum, Bukti Transfer Rp 30 Juta Bocor

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 20:08 WITA

Laut di Tanakeke Hancur, Polres Takalar “Tidur Nyenyak” di Tengah Ledakan Bom Ikan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 01:57 WITA

Proyek Irigasi di Lutra Diduga Tipu-tipu Anggaran dan Rugikan Negara

Selasa, 28 Oktober 2025 - 16:20 WITA

Kapolres Majene Didesak Sikat Oknum Polisi yang Diduga Jadi Backing Mafia BBM

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 11:13 WITA

Proyek Siluman Gentayangan di Bone-bone, Rehabilitasi Irigasi Diduga Hanya Kedok

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:49 WITA

Tambang di Padang Pobbo Barru Tidak Teregister MODI, Warga Desak Penutupan

Berita Terbaru