Zonafaktualnews.com – Rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia menuai penolakan tegas dari tiga elemen penting umat Islam: Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.
Ketiganya menilai bahwa langkah tersebut justru dapat memperkuat agenda pendudukan Israel dan melemahkan perjuangan rakyat Palestina mempertahankan tanah air mereka.
Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas, menyebut rencana evakuasi itu sejalan dengan strategi relokasi yang pernah diusulkan Amerika Serikat dan Israel, yang bertujuan mengosongkan Gaza dari penduduk aslinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mengapa Indonesia ikut-ikutan membantu skenario mereka? Relokasi ini justru membuka ruang Israel untuk menguasai Gaza secara penuh,” ujar Buya Anwar, Rabu (9/4/2025).
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi itu menegaskan bahwa sejarah menunjukkan pendudukan Israel kerap dimulai dari langkah-langkah sistematis seperti ini. Ia mengingatkan bagaimana Yerusalem, yang dulu milik Palestina, kini telah menjadi ibu kota Israel.
Senada dengan itu, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, menilai rencana evakuasi warga Gaza adalah solusi yang keliru.
Menurutnya, permasalahan utama bukan pada warga sipil, tetapi pada agresi brutal militer Israel yang terus menerobos hukum internasional.
“Yang harus dihentikan adalah serangan Israel, bukan malah memindahkan rakyat Palestina dari tanah kelahirannya. Ini justru bisa menjadi celah legal bagi Israel untuk memperluas pendudukannya,” kata KH Cholil melalui akun resminya, Kamis (10/4/2025).
Rais Syuriah PBNU itu juga mempertanyakan jaminan bahwa warga Gaza yang dievakuasi benar-benar bisa kembali ke tanah air mereka kelak. Ia menyoroti bahwa hingga hari ini, jutaan pengungsi Palestina di berbagai negara belum mampu pulang ke kampung halaman mereka.
Ketiganya sepakat bahwa bantuan kemanusiaan harus tetap diberikan kepada rakyat Gaza, namun tanpa harus mengorbankan hak mereka untuk hidup dan berjuang di tanah sendiri.
“Kami sangat mendukung pengobatan dan bantuan kemanusiaan. Tapi lakukan itu di Gaza atau negara-negara sekitar, bukan dengan membawa mereka ke Indonesia,” tegas Buya Anwar.
Dengan penolakan ini, MUI, NU, dan Muhammadiyah mengingatkan pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam mengambil langkah internasional, terutama yang berkaitan dengan konflik Palestina-Israel yang sarat kepentingan geopolitik.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News