Zonafaktualnews.com – Koordinator Wilayah (Korwil) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kabupaten Gowa dinilai sombong
Tak hanya sombong, Korwil KSP Gowa yang berinisial AZ itu juga meremehkan LSM dan terlalu banyak mencampuri urusan nasabah
Ketua Koperasi, M. Takbir, yang mengabdi selama 23 tahun itu pun disingkirkan tanpa pesangon. Ia hanya diberi Tunjangan Hari Tua (THT)
Ketua Umum Lembaga Poros Rakyat (LPRI) Jafar Siddiq Daeng Ngemba menuturkan, bahwa dalam mediasi antara Ketua Koperasi dan Koordinator Wilayah KSP itu bermula saat mencari solusi atas polemik di Koperasi itu termasuk mengenai pesangon.
Pertemuan berlangsung pada Selasa 9 Mei 2023 sekira pukul 11:29 Wita di Kantor KSP depan Polres Gowa. Turut hadir Koordinator Wilayah Gowa, AZ, Ketua Koperasi M Takbir, dan Ketua Umum LPRI
Dari mediasi itu, kata Daeng Ngemba, Korwil KSP Gowa seringkali memperlihatkan sifat arogansinya kepada Ketua Koperasi. AZ dinilai seakan dia yang punya kuasa
Bahkan menurut penyampaian beberapa nasabah kata Daeng Ngemba terkadang Koordinator AZ itu terlalu mencampuri urusan antara nasabah dengan pihak koperasi hingga sering bertengkar mulut.
“Hanya si AZ kalau sudah kena salahnya langsung cuci tangan, seperti yang di alami nasabah yang meninggal, di Kelurahan Paccinongan, pembayaran tetap dipaksakan sekalipun dalam kondisi sementara lagi mengalami kesusahan.” kata Daeng Emba dalam keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Jumat (12/5/2023)
Koordinator Koperasi yang arogan itu lanjut Daeng Ngemba, sering kali membuat nasabah tersinggung. AZ dianggap ingin mengaturkan semuanya, sehingga banyak nasabah merasa tidak enak lagi berhubungan dengan KSP itu.
Daeng Ngemba pun lalu mengkaitkan seperti yang dialami Ketua Koperasi M Takbir yang sudah mengabdikan diri selama 23 tahun itu.
Ia datang dan membahas pertimbangan masa pengabdiannya, karena dia selalu merasa terusik dalam bekerja, maka Takbir memutuskan lebih baik berhenti dari koperasi tersebut, semua karena ulah koordinator yang merasa terlalu hebat.
“Saya mengabdi 23 tahun di Koperasi ini, kira kira pihak pemodal apa yang bisa buat ucapan terimakasih atau bahasa lain pesangon selaku Ketua yang mengembangkan koperasi hingga bisa dikenal dan bertahan sampai hari ini” kata Takbir di hadapan Koordinator AZ
Penyampaian Takbir itu pun ditanggapi oleh AZ dengan jawaban pedas, “pesangon apa pak, bukankah bapak di gaji, setiap tahun di gaji di atas UMR, perusahaan tidak berikan pesangon, tapi kalau JHT itu ada, tapi tidak banyak, nanti kita hitungkan,” kata Azis, dalam perbincangan itu.
Daeng Ngemba yang hadir dalam mediasi itu angkat bicara, “mohon ijin untuk bicara, apakah tidak elegan pak permintaan pak Takbir di sampaikan sama pemodal, mungkin bisa di pertimbangkan,
Tapi seketika itu pula AZ menjawab, bahwa semua sudah sesuai aturan perusahaan, lalu Dg Ngemba sambung pembicaraan,
Bahwa aturan perusahaan itu sedikitnya mengacu pada aturan pemerintah tentang Koperasi, termasuk atas aturan pekerja atas pesangonnya,
Namun tiba-tiba AZ bertanya kepada Dg Emba “anda siapa?” lalu Dg Emba sampaikan, “saya ini dari LSM dan juga sebagai keluarga pak Takbir,
Namun seketika Azis dengan gaya arogansinya mengatakan, “LSM itu kerjanya lalu mengangkat tangannya mempertemukan jari telunjuk dengan ibu jari” dengan pongahnya menyatakan seakan LSM hanya bahasa uang.
Atas perlakuan Azis di hadapan Takbir dengan pernyataan tersirat, maka pihak LPRI akan melaporkan pihak koordinator Koperasi tersebut, karena menghina atas nama LSM secara umum karena Dg Emba tidak menyebut Lembaga Poros Rakyat Indonesia, tapi mengatakan, “saya dari LSM”
Dan Azis langsung bergaya dan mengatakan “janganmi kalau LSM selalu bahasa (kode jari telunjuk dengan ibu jari di gosok), yang biasanya identik dengan kode Rupiah.”
Oleh karena itu, seorang Koordinator Koperasi yang berkecimpung dengan masyarakat sebaiknya memiliki tata krama yang baik, bukan merasa paling hebat dan merasa dia paling benar.
Daeng Ngemba meminta pihak terkait khususnya perpajakan, untuk memeriksa laporan keuangan Koperasi tersebut, besar dugaan bahwa lain laporan keuangan yang di buat untuk ke dinas Koperasi lain yang di kirim ke pihak pemodal
“Dan bukti itu ada sama Ketua Koperasi Takbir, jangan sampai selama sekian tahun pihak management Koperasi bermain main dengan pajak, secara keseluruhan di wilayah kerja Sulawesi Selatan.” pungkasnya
Editor : Isal





















