Konflik Sudan Makin Brutal, Ratusan Warga Tewas Dibantai Pasukan RSF

Minggu, 9 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangkapan layar video – Warga sipil Sudan tewas dibantai pasukan RSF (foto sudanwarmonitor.com)

Tangkapan layar video – Warga sipil Sudan tewas dibantai pasukan RSF (foto sudanwarmonitor.com)

Zonafaktualnews.com – Kekerasan di Sudan kembali memuncak. Ratusan warga sipil dilaporkan tewas dalam aksi brutal pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di kota El Fasher, Darfur Utara.

Rekaman video yang beredar di media sosial dan telah diverifikasi oleh Al Jazeera memperlihatkan adegan penyiksaan hingga eksekusi terhadap warga sipil oleh anggota RSF.

Sejak lebih dari satu tahun terakhir, kota El Fasher menjadi simbol penderitaan. RSF diketahui mengepung kota itu selama 1,5 tahun, membangun penghalang sepanjang 56 kilometer, menutup jalur keluar, serta mencegah masuknya bantuan makanan dan medis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Blokade itu menyebabkan ribuan warga terjebak tanpa pasokan bahan pokok.

Amerika Serikat turun tangan meminta Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Mesir untuk membantu menengahi konflik.

BACA JUGA :  Rusia Desak AS Tahan Diri, Situasi Iran–Israel Kian Tak Terkendali

Washington bersama ketiga negara Arab tersebut mengusulkan gencatan senjata antara RSF dan militer Sudan (Sudan Armed Forces/SAF) untuk menghentikan pertumpahan darah dan membuka akses kemanusiaan.

Meski RSF disebut telah menyetujui proposal itu, situasi di lapangan menunjukkan kekerasan masih berlanjut.

Di balik upaya diplomasi itu, muncul tudingan bahwa negara-negara Arab yang disebut ikut menengahi justru berperan dalam memperkeruh perang saudara di Sudan.

Sejumlah pengamat dan aktivis HAM menilai Saudi, UEA, dan Mesir, bahkan Rusia, berusaha memengaruhi jalannya konflik melalui bantuan finansial, suplai senjata, dan dukungan politik.

Sejak tumbangnya diktator Omar al-Bashir pada 2019, Sudan memang berada dalam pergolakan. Dua faksi militer yang semula sekutu kini berbalik saling bunuh.

RSF dipimpin oleh Mohamed Hamdan Dagalo (Hemedti), sedangkan SAF dikomandoi oleh Abdel Fattah al-Burhan.

BACA JUGA :  Israel Kewalahan, AS Ambil Alih Serang Tiga Lokasi Nuklir Iran dengan Rudal

Keduanya berebut legitimasi untuk menguasai pemerintahan setelah kudeta 2021.

“Siapa pun yang menguasai Sudan akan memegang kendali strategis atas kawasan Tanduk Afrika dan Afrika Sub-Sahara,” ujar Charles Ray, mantan duta besar AS yang kini memimpin Program Afrika di Institute for Foreign Policy Research.

UEA disebut-sebut paling aktif menyokong RSF. Laporan para pengamat menunjukkan sejumlah senjata yang digunakan pasukan Hemedti dilacak berasal dari jaringan perusahaan yang bermarkas di UEA.

Meski dibantah pemerintahnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut UEA “memiliki tanggung jawab moral dan politik atas konflik yang kian brutal di Sudan.”

Sementara itu, Mesir terang-terangan berpihak pada kubu militer SAF pimpinan Al-Burhan. Negeri itu beberapa kali menggelar pertemuan resmi dan menyatakan dukungan penuh terhadap “kedaulatan dan peran vital Angkatan Bersenjata Sudan.”

BACA JUGA :  Viral, Surat Osama bin Laden Bikin AS Meriang, Ini Isi Terjemahan Bagian 1

Di sisi lain, Arab Saudi tampil di muka publik sebagai penengah netral, namun analis menilai Riyadh tetap memiliki kepentingan strategis agar Al-Burhan tetap berkuasa.

Konflik berkepanjangan ini telah menjadikan Sudan sebagai salah satu zona kemanusiaan terburuk di dunia.

Organisasi kemanusiaan memperkirakan lebih dari 10 juta orang mengungsi, sementara ribuan lainnya tewas akibat kekerasan bersenjata dan kelaparan yang melanda wilayah Darfur.

Meski berbagai proposal gencatan telah disampaikan, perang saudara di Sudan masih menyala.

Dan selama peluru terus menyalak di El Fasher, dunia kembali dipaksa menonton, tanpa daya, bagaimana kemanusiaan hancur di tengah perebutan kekuasaan yang tak berujung.

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok

Berita Terkait

Oknum DC PT KB Finansia Multi Finance di Makassar Diduga Rampas Motor Warga
Anak PNS Gagal Jadi Polisi, Rp300 Juta Melayang, Oknum Polda Banten Jadi DPO
Diduga Lakukan Pungli, Kapus Tarowang Sandera Gaji Nakes yang Tak Setor “Sumbangan”
Setelah Badai, Muncul Pelangi: Bilqis dan Hikmah di Balik Musibah
Bikin Heboh, Buaya Terekam Muncul di Permukiman Warga Manggala Makassar
Emosi Tak Terkendali, Menantu Mabuk Tikam Anggota Brimob Maluku dengan Gunting
Mahfud MD Sebut Polisi Tak Boleh Sok Putuskan Ijazah Jokowi Asli, Itu Wewenang Hakim
Fikri Ali Penipu Ulung! Gunakan Akun Aice Ice Cream Tipu Korban Puluhan Juta

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 02:08 WITA

Oknum DC PT KB Finansia Multi Finance di Makassar Diduga Rampas Motor Warga

Rabu, 12 November 2025 - 22:28 WITA

Anak PNS Gagal Jadi Polisi, Rp300 Juta Melayang, Oknum Polda Banten Jadi DPO

Rabu, 12 November 2025 - 19:38 WITA

Diduga Lakukan Pungli, Kapus Tarowang Sandera Gaji Nakes yang Tak Setor “Sumbangan”

Rabu, 12 November 2025 - 18:35 WITA

Setelah Badai, Muncul Pelangi: Bilqis dan Hikmah di Balik Musibah

Rabu, 12 November 2025 - 17:33 WITA

Bikin Heboh, Buaya Terekam Muncul di Permukiman Warga Manggala Makassar

Berita Terbaru