Zonafaktualnews.com – Bakal calon gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menanggapi laporan yang melaporkan dirinya ke KPK.
Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa hal ini pernah terjadi pada enam tahun yang lalu.
“Sepertinya pihak yang sama yang menyampaikan laporan itu. Persis terjadi enam tahun lalu,” ujar Khofifah saat ditemui wartawan di kediaman Prabowo Subianto, Jakarta, Jumat (7/6/2024).
Khofifah juga minta publik bisa mengecek laporan tersebut seperti apa dan siapa yang melaporkan ke bagian aduan masyarakat KPK.
“Mungkin bisa dicek di dumas (aduan masyarakat) saja,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Andi Budi Sulistijanto mengatakan pelaporan yang dilayangkan pihak tertentu kepada Khofifah hanya bagian dinamika menjelang Pilkada 2024.
Andi meminta agar masyarakat tidak terpengaruh isu tersebut, apalagi dugaan kasus yang dilaporkan cukup lama sehingga tidak relevan dengan situasi saat ini.
“Mengingat sebentar lagi ada Pilkada 2024, saya yakin itu cuma ingin membuat gaduh,” kata Andi Budi kepada wartawan.
Diberitakan sebelumnya, Forum Komunikasi Masyarakat Sipil (FKMS) melengkapi bukti dugaan korupsi di Kementerian Sosial (Kemensos) saat dipimpin Khofifah Indar Parawansa ke KPK.
FKMS diketahui menyerahkan berkas laporan itu ke KPK pada Kamis (21/6/2018) atau enam tahun lalu.
Ketua FKMS, Sutikno mengatakan, pada 6 tahun lalu, pihaknya telah membuat laporan dugaan korupsi terkait program verifikasi dan validasi orang miskin di Kemensos tahun anggaran (TA) 2015.
“Ternyata sampai hari ini nggak ada tindak lanjut, kami datang lagi untuk menyampaikan bukti baru,” kata Sutikno kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (4/6/2024).
Pada waktu membuat laporan, kata Sutikno, total kerugian keuangan negara yang dilaporkan hasil perhitungannya sebesar Rp58 miliar.
Akan tetapi dari audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dugaan kerugian keuangan negaranya sebesar Rp98 miliar.
“Yang kita laporkan pertama Menterinya yaitu Khofifah Indar Parawansa, kedua PPK-nya dan KPA-nya, mereka bertiga,” terang Sutikno.
Editor : Id Amor





















