Zonafaktualnews.com – Balita perempuan berusia 5 tahun di Kotamobagu, Sulawesi Utara tewas dibunuh tetangganya.
Parahnya lagi, setelah dibunuh, mayat korban diperkosa oleh pelaku.
Pelaku adalah seorang pria bernama Jemi Tambanua (42) tahun
Motif dia membunuh balita 5 tahun itu lantaran kesal dengan ayah korban yang sering memutar musik dengan suara keras
Pengakuan itu diungkapkan Jemi dalam sebuah video yang beredar di media sosial.
“Saya buang jasad balita, saya sudah stres. Sakit hati karena ayah korban putar type (musik) kuat-kuat ke saya. Mengganggu,” ungkap Jemi melalui rekaman video itu
Di dalam video, Jemi mengatakan ingin mengakhiri hidupnya usai membunuh balita tersebut.
Dia mengaku tidak ada lagi yang menyayanginya, hingga keponakannya sendiri meninggalkan dirinya.
Jemi mengatakan tidak setuju jika dihukum pidana seumur hidup atas perbuatannya.
Dia justru mengaku ingin dijatuhkan hukuman mati.
“Kalau hanya hukuman seumur hidup, saya tidak mau. Saya suka ditembak mati,” katanya
Diketahui Jemi diamankan di Desa Malomba, Kecamatan Dondo, Kabupaten Toli-toli, Sulawesi Tengah, pada Rabu (15/2/2023).
Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi mengatakan pelaku membawa jasad korban ke areal perkebunan, Minggu (12/2/2023)
Pelaku kemudian memperkosa korban di areal perkebunan itu.
“Setelah dipastikan sudah tidak bernyawa korban dimasukkan di dalam karung kemudian membawanya ke perkebunan Ponompiaan lalu menyetubuhi korban,” kata AKBP Dasveri, Jumat (17/2/2023).
Menurut Dasveri, lokasi perkebunan yang dimaksud berada di Desa Ikarat Kecamatan Domoga Bolmong, Sulut.
“(Pelaku) meletakkan tubuh korban di semak-semak,” katanya.
Mayat korban sendiri baru ditemukan pada Kamis (16/2/2023) kemarin. Mayat korban ditemukan tanpa kaki kiri.
“Asumsi kami kemungkinan sudah dimakan hewan dikarenakan jasad anak dibuang di perkebunan lepas dan banyak binatang liar,” ujar AKBP Dasveri Abdi.
Dasveri menjelaskan, kaki sebelah kiri tersisa tulang paha sementara daging kaki sudah tidak ada. Kepolisian masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan sebab hilangnya kaki korban.
“Untuk hasil yang valid masih menunggu hasil autopsi,” tuturnya.
Editor : Isal





















