Zonafaktualnews.com – Di tengah citra sebagai negara kaya sumber daya dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia justru menghadapi kenyataan pahit.
Laporan terbaru Bank Dunia mengungkap bahwa sekitar 68,3 persen warga Indonesia, atau setara 193,5 juta jiwa, masih hidup di bawah garis kemiskinan global.
Data ini merujuk pada standar kemiskinan internasional terbaru sebesar 8,3 dolar AS per hari berdasarkan paritas daya beli (PPP 2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Angka ini melonjak dari sebelumnya, yang menggunakan batas 6,85 dolar AS (PPP 2017), di mana Indonesia sudah mencatat 60,3 persen penduduk miskin.
Kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk miskin terbanyak keempat di dunia dalam kategori negara berpendapatan menengah atas.
Hanya kalah “lebih buruk” dari Afrika Selatan, Namibia, dan Botswana. Bahkan, posisi Indonesia tertinggal dari negara-negara kecil seperti Fiji, Armenia, hingga Vietnam yang hanya mencatat 17,9 persen penduduk miskin.
Pengamat ekonomi dari Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, menyebut temuan ini sebagai cermin kegagalan struktural.
“Indonesia kaya sumber daya, tapi rakyatnya miskin. Ini bukan hanya masalah ekonomi, tapi juga soal tata kelola dan keadilan,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa kemiskinan yang luas tak bisa dilepaskan dari praktik korupsi di kalangan elite, serta kegagalan negara menjalankan amanat konstitusi untuk mewujudkan kesejahteraan.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia melaporkan tingkat kemiskinan nasional pada Maret 2024 sebesar 9,4 persen.
Namun angka ini jauh berbeda karena menggunakan standar nasional yang lebih rendah dibanding garis kemiskinan internasional.
Kesenjangan ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah Indonesia benar-benar sedang menuju kesejahteraan, atau justru menutupi wajah asli dari krisis sosial-ekonomi yang masih membelit jutaan warganya?
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok