Tuntutan Menggema, Mahasiswa Geruduk Mabes Polri Minta Kapolda Sulsel Dicopot

Jumat, 13 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aksi demonstrasi Mahasiswa di Mabes Polri Tuntut Kapolda Sulsel Dicopot (Ist)

Aksi demonstrasi Mahasiswa di Mabes Polri Tuntut Kapolda Sulsel Dicopot (Ist)

Zonafaktualnews.com – Aksi demonstrasi yang dilakukan sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Serdadu Muda Nusantara (SEDARA) menggema di depan Mabes Polri, Kamis (12/9/2024).

SEDARA menuntut agar Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, segera dicopot dari jabatannya setelah diduga mengintimidasi seorang wartawan terkait pemberitaaan pungli SIM di Polres Bone.

Dalam aksi tersebut, ratusan mahasiswa membawa spanduk dan poster bertuliskan kecaman terhadap tindakan Kapolda Sulsel, yang dinilai mengancam kebebasan pers dan bertentangan dengan semangat pemberantasan korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Koordinator Lapangan SEDARA, Muhammad Senanatha, dalam orasinya menegaskan bahwa intimidasi terhadap wartawan adalah tindakan tidak terpuji yang mencederai prinsip demokrasi.

Senanatha menilai tindakan tersebut tidak mendukung upaya pemberantasan pungli di wilayah tersebut, melainkan memperlihatkan tindakan represif terhadap kebebasan pers.

BACA JUGA :  SEKAT-RI Apresiasi Wartawan Pengungkap Pungli SIM di Sulsel

“Kami sangat kecewa karena alih-alih mendukung pemberantasan pungli, Kapolda justru melakukan intimidasi terhadap jurnalis yang bertugas menyuarakan kebenaran,” ujar Senanatha dalam orasinya.

Aksi ini menjadi bentuk solidaritas mahasiswa terhadap kebebasan pers yang terancam oleh tindakan aparat.

Mahasiswa mendesak Mabes Polri segera melakukan pemeriksaan terhadap Irjen Pol Andi Rian terkait dugaan pelanggaran kode etik.

Orator aksi, Wahyudi, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar membela wartawan, tetapi juga membela prinsip kebebasan pers dan akuntabilitas hukum.

“Kapolda Sulsel harus dicopot jika terbukti bersalah. Ini bukan hanya tentang wartawan yang diintimidasi, tapi tentang kebebasan pers dan penegakan hukum yang harus ditegakkan,” tegas Wahyudi.

Ia juga menambahkan bahwa aksi dengan jumlah massa yang lebih besar akan digelar minggu depan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

BACA JUGA :  Polri Gencarkan Operasi Sapu Bersih Aksi Premanisme dari Sabang hingga Merauke

Diberitakan sebelumnya, seorang wartawan bernama Heri Siswanto, memberitakan adanya dugaan pungli dalam penerbitan SIM di Polres Bone, Sulawesi Selatan.

Heri mengungkapkan bahwa seorang warga mengeluhkan biaya pembuatan SIM A baru yang mencapai Rp500 ribu, lebih tinggi dari yang seharusnya.

Setelah berita tersebut viral, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian, bukannya memberikan klarifikasi atau membantah informasi, malah menelepon Heri dan memarahinya.

Dalam pembicaraan itu, Andi Rian mempertanyakan sikap Heri yang kerap memberitakan hal miring tentang polisi.

“Andi Rian marah-marah. Dia bilang, ‘Apa masalahmu dengan polisi, mengapa kamu sering memberitakan yang miring-miring tentang polisi? Kamu tahu nggak kalau kamu memberitakan polisi, itu kamu menghajar institusi,’” ungkap Heri menirukan ucapan Andi Rian.

BACA JUGA :  SIM Resmi Terbentuk, Perlindungan Hak Jurnalis dan Kebebasan Pers Jadi Prioritas

Tak hanya itu, Andi Rian juga menyinggung pekerjaan istri Heri, Gustina Bahri, yang bekerja di Polres Sidrap.

Tak lama setelah pembicaraan tersebut, Gustina dimutasi ke Polres Kepulauan Selayar, jauh dari tempat tinggalnya sebelumnya.

Gustina kini tinggal bersama anak perempuannya yang berusia 4 tahun di sebuah kost sederhana di Kepulauan Selayar.

Dampak dari mutasi tersebut membuat anak Gustina terpaksa meninggalkan sekolahnya di TK Bhayangkari Sidrap.

“Anak kami harus pindah, dan kami terpaksa tinggal di tempat yang jauh dari keluarga. Apakah ini keadilan?” ujar Heri dengan nada kecewa.

 

(RD/ID)
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Pukat UGM Desak KPK Periksa Jokowi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh
Luar Biasa! Bahlil Lahadalia Meski Dihina dan Dijelekkan dengan Meme Tetap Memaafkan
Purbaya Geram! Coretax Triliunan Error Ternyata Digarap Programmer Selevel SMA
Roy Suryo Sentil Gibran Sebut Tak Boleh Asam Sulfat Racuni Republik Indonesia
Psikiater UI dr. Mintarsih Soroti Dana Pemda Rp234 Triliun Mengendap
Purbaya Bakal Sikat Semua Mafia dan “Pemain Besar”, Nama-nama Sudah Dikantongi
Prabowo Saksikan Penyerahan Rp13,25 Triliun Dikembalikan dari Kasus Korupsi CPO
Prabowo Ultimatum Reshuffle Menteri Nakal: “Tiga Kali Peringatan, Ganti”

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:57 WITA

Pukat UGM Desak KPK Periksa Jokowi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 17:15 WITA

Luar Biasa! Bahlil Lahadalia Meski Dihina dan Dijelekkan dengan Meme Tetap Memaafkan

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 16:39 WITA

Purbaya Geram! Coretax Triliunan Error Ternyata Digarap Programmer Selevel SMA

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:26 WITA

Roy Suryo Sentil Gibran Sebut Tak Boleh Asam Sulfat Racuni Republik Indonesia

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:11 WITA

Psikiater UI dr. Mintarsih Soroti Dana Pemda Rp234 Triliun Mengendap

Berita Terbaru