Zonafaktualnews.com – Donald Trump dan jajaran pemerintahannya tengah menyusun strategi relokasi besar-besaran terhadap penduduk Gaza.
Menurut laporan NBC News yang dirilis Jumat (16/5/2025), ada upaya serius dari Washington untuk memindahkan sekitar satu juta warga Palestina ke Libya secara permanen.
Rencana ini melibatkan negosiasi dengan otoritas Libya. Sebagai bagian dari kesepakatan, Amerika Serikat disebut siap membuka kembali akses miliaran dolar aset Libya yang dibekukan sejak lebih dari sepuluh tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tiga narasumber dalam laporan tersebut menyebutkan bahwa Israel dilibatkan dalam setiap perkembangan pembahasan.
Meski belum ada keputusan akhir, ide pemindahan populasi ini telah mendapat sorotan tajam karena implikasi geopolitik dan kemanusiaannya.
Hingga kini, Kementerian Luar Negeri AS dan Dewan Keamanan Nasional menolak memberi komentar.
Sementara itu, dari pihak Palestina, reaksi datang dari Basem Naim, pejabat senior Hamas. Ia menampik mengetahui adanya rencana semacam ini.
Naim menegaskan bahwa rakyat Palestina memiliki ikatan emosional dan historis yang kuat terhadap tanah air mereka.
Ia menyatakan bahwa warga Gaza tidak akan mudah meninggalkan kampung halaman yang telah mereka perjuangkan selama puluhan tahun.
Di sisi lain, otoritas Israel enggan menanggapi kabar ini. Libya — yang disebut sebagai tujuan relokasi — juga tengah berjuang keluar dari ketidakstabilan politik akibat perang saudara yang berkepanjangan sejak kejatuhan Moammar Gadhafi lebih dari satu dekade lalu.
Belum ada kepastian soal bagaimana dan kapan pemindahan ini akan dilakukan. Upaya mengalihkan jutaan orang ke wilayah asing tentu menimbulkan tantangan logistik yang sangat besar, belum lagi soal pendanaan yang belum jelas sumbernya.
Sebelumnya, Trump sempat menyampaikan bahwa negara-negara Arab akan ikut andil dalam membangun kembali Gaza usai konflik.
Namun, wacana relokasi warga Palestina keluar dari wilayahnya justru memunculkan kritik luas dari berbagai pihak yang menilai solusi tersebut tidak menyentuh akar masalah sebenarnya.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok





















