Hidup tak pernah lepas dari ujian. Ada saat di mana langit tampak mendung, hati diliputi cemas, dan harapan terasa begitu jauh.
Seperti pepatah bijak mengatakan, “setelah badai, akan muncul pelangi,” kisah Bilqis dari Makassar membuktikan bahwa di balik musibah, selalu ada hikmah yang tak ternilai.
Awal Musibah di Taman Pakui Sayang
Minggu pagi, 2 November 2025, Taman Pakui Sayang di Jalan A.P. Pettarani, Makassar, ramai oleh tawa anak-anak dan riuh orang tua yang berolahraga.
Di tengah keceriaan itu, sebuah kejadian menimpa Bilqis, balita berusia empat tahun tersebut, tiba-tiba menghilang.
Ayah Bilqis yang sedang bermain tenis panik bukan main ketika putri kecilnya tak lagi terlihat di area bermain.
Dalam sekejap, taman yang penuh tawa berubah menjadi tempat pencarian yang penuh tangis dan teriakan.
Hari demi hari berlalu tanpa kabar. Setiap malam keluarga berdoa, berharap keajaiban datang.
Masyarakat ikut simpati, media sosial ramai membagikan foto Bilqis dengan satu pesan: “Tolong bantu temukan Bilqis.”
Doa dan Usaha yang Menghadirkan Keajaiban
Pihak kepolisian tidak tinggal diam. Berbekal rekaman CCTV, mereka menemukan bahwa Bilqis digandeng oleh seorang perempuan tak dikenal.
Jejak itu membawa tim penyidik ke luar pulau hingga akhirnya, sepekan kemudian, Bilqis ditemukan dalam keadaan selamat di Provinsi Jambi.
Kabar itu langsung mengguncang publik Makassar. Tangis bahagia pecah di rumah keluarga Bilqis.
Setelah hari-hari penuh cemas, doa-doa mereka dijawab. Bilqis pulang ke pelukan ibunya, dalam keadaan sehat dan tersenyum manis.
Polisi pun berhasil menangkap empat pelaku penculikan. Kasus itu menorehkan luka, tapi juga menghadirkan rasa bangga atas kerja cepat aparat.
Wali Kota Makassar memberi apresiasi kepada tim kepolisian yang dianggap telah mengharumkan nama kota lewat dedikasi mereka.
Pelangi Setelah Badai
Kisah Bilqis bukan sekadar kabar kriminal, tetapi kisah kemanusiaan tentang kesabaran, doa, dan ketulusan hati.
Keluarga yang awalnya terpuruk kini menjadi lebih kuat dan bersyukur. Masyarakat belajar tentang pentingnya saling peduli dan waspada.
Polisi pun mendapat kepercayaan dan penghargaan dari publik atas kinerja luar biasa mereka.
Bilqis kini kembali ceria. Senyumnya kembali menghiasi rumah yang sempat sunyi oleh tangis dan doa.
Sebagai wujud kebahagiaan, berbagai pihak turut memberikan hadiah untuk Bilqis mulai dari boneka, pakaian baru, sepeda kecil, hingga bingkisan dan bantuan uang tunai yang bahkan disebut-sebut akan digunakan untuk memberangkatkan umrah orang tuanya sebagai ungkapan syukur.
Di antara semua itu, hadiah terindah bukanlah harta atau benda, melainkan kembali utuhnya sebuah keluarga, sebuah pelukan hangat antara orang tua dan anak yang sempat terpisah oleh ujian, kini disatukan kembali oleh kasih dan doa.
Hikmah yang Menguatkan
Dari kisah ini kita belajar, bahwa musibah tidak selalu berakhir dengan kesedihan. Kadang, badai datang untuk menunjukkan siapa saja yang masih peduli, siapa yang tulus berjuang, dan siapa yang tidak menyerah.
Bilqis menjadi simbol kecil dari besar-nya kasih Tuhan bahwa dalam gelap ada cahaya, dalam kehilangan ada harapan, dan dalam musibah selalu ada hikmah.
“Tidak ada badai yang abadi, karena setelah hujan pasti muncul pelangi. Begitu pula dalam hidup, setiap ujian akan berakhir dengan keindahan bagi mereka yang sabar dan percaya.”
Makassar, 12 November 2025
Penulis : Ibhe Ananda
Dewan Pendiri Serikat Insan Media
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok



















