Pemerintah Serukan Pengurangan Konsumsi Nasi untuk Kurangi Impor Beras

Selasa, 30 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pekerja menunjukan beras impor asal Vietnam milik Perum Bulog di Pelabuhan Tanjung Priok, (Antara Foto/Galih Pradipta).

Pekerja menunjukan beras impor asal Vietnam milik Perum Bulog di Pelabuhan Tanjung Priok, (Antara Foto/Galih Pradipta).

Zonafaktualnews.com – Pemerintah Indonesia mengeluarkan seruan kepada seluruh masyarakat untuk mengurangi konsumsi nasi untuk mengurangi ketergantungan pada impor beras.

Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy, menegaskan bahwa penghematan pangan, terutama nasi, dapat berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 30 persen dari total pangan di Indonesia terbuang setiap tahunnya. Angka ini setara dengan pemenuhan kebutuhan pangan bagi 60-125 juta rakyat Indonesia.

Sarwo Edhy mengungkapkan bahwa jika masyarakat dapat mengurangi pemborosan pangan sebesar 20 persen saja dari total yang terbuang, kebutuhan nasional akan beras yang mencapai 31 juta ton dapat terpenuhi tanpa perlu impor tambahan.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menghemat konsumsi nasi. Jika kita berhasil mengurangi pemborosan pangan sebesar 20 persen, insyaallah kebutuhan beras nasional sebesar 31 juta ton akan tercukupi,” ujar Sarwo, Senin (29/7/2025).

BACA JUGA :  Pemerintah Indonesia Kewalahan Hadapi Serangan Ransomware

Untuk komoditas beras, kebutuhan masyarakat Indonesia mencapai 2,6 juta ton per bulan. Dengan penghematan 20 persen dari total pangan yang terbuang, Indonesia dapat menghemat hingga 6 juta ton beras. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan sekitar 60 hingga 80 juta jiwa.

“Penghematan 20 persen itu luar biasa. Dengan penghematan tersebut, kita bisa mengurangi ketergantungan pada impor beras dan memastikan ketahanan pangan yang lebih baik untuk masa depan,” tambah Sarwo.

BACA JUGA :  Bank Emas Segera Hadir! Prabowo Pastikan Emas RI Tak Lagi Mengalir ke Luar Negeri

Saat ini, meskipun sudah ada upaya untuk mengurangi ketergantungan pada impor, Indonesia masih mengimpor sekitar 2,2 juta ton beras. Sarwo menegaskan bahwa dengan penghematan konsumsi nasi, impor beras dapat diminimalisir.

“Jika kita semua kompak dan disiplin dalam menghemat pangan, insyaallah kita tidak perlu impor beras lagi. Ini yang harus kita pahami dan lakukan bersama,” pungkasnya.

 

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit
CEO BPI Danantara Bongkar Rekayasa “Makeup” Laporan Keuangan di Sejumlah BUMN
Mengintip 15 Kas Pemda dengan Dana Triliunan Mengendap, Modus Bunga Deposito?
Purbaya Tolak APBN Jadi “Tumbal” Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi
Modal Asing Kabur Rp14,24 Triliun Usai Prabowo Ganti Menkeu Sri Mulyani
IHSG Terjun Bebas Usai Sri Mulyani Tersingkir dari Kabinet Merah Putih Prabowo
Utang Pemerintah Tembus Rp9.107 Triliun, Sri Mulyani Gagal Kelola Fiskal
BBCA Nyungsep Rp225 Disapu “Tsunami”, Isu Patgulipat Akuisisi Djarum Group

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 09:47 WITA

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:36 WITA

CEO BPI Danantara Bongkar Rekayasa “Makeup” Laporan Keuangan di Sejumlah BUMN

Rabu, 22 Oktober 2025 - 22:34 WITA

Mengintip 15 Kas Pemda dengan Dana Triliunan Mengendap, Modus Bunga Deposito?

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:26 WITA

Purbaya Tolak APBN Jadi “Tumbal” Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi

Sabtu, 13 September 2025 - 13:07 WITA

Modal Asing Kabur Rp14,24 Triliun Usai Prabowo Ganti Menkeu Sri Mulyani

Berita Terbaru