LK.Ara, Sang Penyair Dataran Tinggi Gayo ‘Suara dari Anak Gunung’

Jumat, 25 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyerahan buku antologi puisi Didong dan Tari Guel dari Gayo Aceh dari LK.Ara kepada Prof. Rahmat Salam, Ketua Pusat Kajian Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah. Penyerahan ini disaksikan oleh Moctavianus Masheka (Bung Octa), Ketua TISi, dan MC. Swary Utami Dewi. (Foto: Lasman Simanjuntak)

Penyerahan buku antologi puisi Didong dan Tari Guel dari Gayo Aceh dari LK.Ara kepada Prof. Rahmat Salam, Ketua Pusat Kajian Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah. Penyerahan ini disaksikan oleh Moctavianus Masheka (Bung Octa), Ketua TISi, dan MC. Swary Utami Dewi. (Foto: Lasman Simanjuntak)

Pembacaan Puisi LK. Ara

Acara juga diselingi dengan pembacaan puisi dari buku “Didong dan Tari Guel dari Gayo Aceh” karya LK. Ara, antara lain menghadirkan Ketua Komite Panitia Pelaksana Provinsi Aceh Leuser Antara (KP3ALA) Prof. Rahmat Salam, yang tampil membacakan puisi bertajuk “ALA: Suara yang Tak Boleh Padam.”

Rahmat Salam mengaku menerima kiriman puisi itu dari LK. Ara melalui WhatsApp sesaat setelah menunaikan tahajud.

“Saya baca berulang-ulang, saya menangis membaca puisi ini,” cerita Rahmat Salam.

Kemudian pembacaan puisi oleh etnomusikolog Endo Suanda, Moctavianus Masheka, Swary Utami Dewi, Jose Rizal Manua, Putra Gara, dan masih banyak lagi.

“Tahun 1972 saya sudah kenal dengan LK. Ara. Beliau sangat aktif, dan merupakan salah satu tokoh yang memperkenalkan karya sastra di Jakarta kepada anak-anak muda. LK. Ara juga pertama kali menyelenggarakan Festival Didong mulai tahun 1970-an dan dilanjutkan pada tahun 1980-an di Taman Ismail Marzuki yang banyak dihadiri, selain penonton masyarakat Aceh, juga masyarakat umum lainnya,” ujar Jose Rizal Manua, yang kali ini membacakan karya puisi LK. Ara berjudul “Tanpa Judul.”

BACA JUGA :  80 Tahun Merdeka, Penyair Soroti “PR” Besar Menuju Indonesia Emas 2045

Acara juga dihadiri sejumlah seniman, penyair, sastrawan, dan budayawan antara lain Nanang R. Supriyatin, Pulo Lasman Simanjuntak, Putra Gara, Giyanto Subagio, Wig SM, dan Nuyang Jaimee.

Kontributor : Lasman Simanjuntak
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok

Berita Terkait

Tambang Ilegal Main di Kawasan Padat Penduduk Makassar, Gudang 88 Diduga Basis PT GAC
Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR
JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah
Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit
Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran
ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras
Supermoon Terbesar 2025 Terjadi Malam Ini, Disusul Kilatan Meteor di Langit Nusantara
Objek Misterius 3I/Atlas Bikin Heboh, Ramalan Baba Vanga Soal Alien Kembali Disorot

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 13:59 WITA

Tambang Ilegal Main di Kawasan Padat Penduduk Makassar, Gudang 88 Diduga Basis PT GAC

Kamis, 6 November 2025 - 20:57 WITA

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR

Kamis, 6 November 2025 - 11:12 WITA

JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah

Kamis, 6 November 2025 - 09:47 WITA

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit

Rabu, 5 November 2025 - 22:17 WITA

Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran

Berita Terbaru