Zonafaktualnews.com – Camat Panakkukang, Muhammad Ari Fadli, menanggapi video yang beredar di media sosial yang menampilkan sejumlah pedagang CFD Boulevard mengklaim telah mendapat izin dari Wali Kota Makassar untuk kembali ke format jualan lama tanpa skema ganjil genap.
Ari Fadli menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan hingga kini sistem ganjil genap masih berlaku.
“Kemarin (Jumat, 2 Mei 2025) mereka datang ke Pak Wali, mereka cegat Pak Wali ketika mau pulang, pedagang menyampaikan uneg-unegnya. Pulang dari situ Pak Wali menelpon saya. Tetap kasih begitu saja, yakni tetap ada jalur olahraga dan tetap ada jalur pedagang,” ujar Ari saat dikonfirmasi, Sabtu (3/5/2025).
Mantan Camat Mamajang ini menjelaskan bahwa ia telah menyampaikan kepada Wali Kota mengenai kondisi lapangan jika pedagang ditempatkan berseberangan.
“Saya bilang, ‘Pak Wali mereka meminta agar jalur pedagang itu dihadap-hadapkan’. Lalu saya bilang, ‘Mohon maaf Pak Wali, kalau untuk dihadap-hadapkan, kemarin dicoba minggu pertama, akhirnya taman tengah diinjak-injak warga, bahkan sisa-sisa makanannya lari ke tengah,’” katanya.
Menurut Ari, Wali Kota kemudian menyerahkan penataan kepada kecamatan dengan opsi pembukaan lokasi CFD baru.
“Kalau begitu atur saja Pak Camat, carikan alternatif untuk buka CFD baru lagi diarahkan ke Jalan Leimena. Jadi tak ada persetujuan Pak Wali untuk CFD dikembalikan ke format lama, tak ada. Jadi tetap berlaku ganjil genap,” tegas Ari.
Terkait pembatasan jumlah pedagang, Camat Panakkukang menilai sistem ganjil genap masih menjadi solusi terbaik karena keterbatasan ruang.
“Kalau satu jalur dipaksakan berhadap-hadapan dengan kapasitas 500 pedagang, itu tak bisa. Sebab itu diberlakukan aturan sistem rolling atau ganjil genap. Kecuali kalau hanya 200 pedagang, cukuplah. Tapi ini lebih dari 500, siapa kira-kira yang akan dikorbankan?” ujarnya.
“Jadi kenapa dibuatkan aturan ganjil genap? Agar merata semuanya dan punya kesempatan yang sama untuk berjualan,” sambungnya.
Tak hanya itu, Camat Panakkukang juga menyentil soal adanya kelompok yang mengatasnamakan pedagang CFD.
“Tak ada itu perkumpulan pedagang atas nama pedagang CFD Boulevard. Jadi mereka itu sengaja membentuk perkumpulan yang mengatasnamakan pedagang. Selama ini hanya ada pengelola. Jadi pedagang yang ketemu Pak Wali itu mungkin mereka menganggap sudah clear, padahal maksud Pak Wali dia mau mengkaji,” ungkapnya.
Ari menegaskan bahwa para pedagang perlu mengikuti aturan pemerintah demi menjaga kenyamanan warga.
“Intinya, ini pedagang, Anda sebagai tamu datang ke Boulevard untuk mencari rezeki, ikuti aturannya pemerintah. Kami pasti mempertimbangkan segala sesuatunya. Anda boleh berjualan, tetapi berikan kenyamanan pada warga yang tinggal di situ,” katanya.
Ari juga mengungkap alasan pembatasan jumlah pedagang berdasarkan insiden sebelum bulan puasa.
“Sebelum bulan puasa, ada kejadian warga perumahan Asoka kritis. Ambulans tidak bisa masuk ke dalam, akhirnya meninggal di rumah. Belum lagi parkiran yang semrawut, apakah itu parkiran liar, kita tidak tahu. Oleh sebab itu, semua akan diperbaiki,” tambahnya.
Sebelumnya, sejumlah pedagang CFD Boulevard sempat mendatangi Balai Kota Makassar pada Jumat (2/5/2025) untuk menyampaikan aspirasi kepada Wali Kota Appi.
Para pedagang menginginkan agar sistem ganjil genap ditiadakan dan bisa kembali berjualan di kiri dan kanan jalan seperti semula.
“Alhamdulillah responsnya Pak Wali sangat bagus. Beliau mempersilakan kami membuka lahan di sana, bisa berjualan berhadapan. Kalau pun pedagang lebih, itu akan dimintakan solusi kepada Pak Camat untuk menambah tempat lagi,” ujar salah satu pedagang usai pertemuan.
Kendati demikian, Camat Panakkukang menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai kebijakan CFD berada dalam kewenangan kecamatan, dan skema ganjil genap tetap diberlakukan untuk menjaga keteraturan dan keselamatan bersama.
(Id Amor)
Follow Berita Zona Faktual News di Google News