Zonafaktualnews.com – Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K Harman melontarkan sindiran pedas pada para pihak yang melaporkan dan mendesak polisi memproses hukum Rocky Gerung akibat pidatonya terkait Presiden Jokowi.
Lewat akun twitter pribadinya, @BennyHarmanID, ia menegaskan bahwa seorang pemimpin pada dasarnya harus siap dikritik.
Makanya, ia mengaku setuju dengan sikap Presiden Jokowi yang tidak mengambil tindakan pada Rocky Gerung.
Sebaliknya, Benny K Harman mengeritik para pelapor dan orang-orang di sekitar Jokowi.
Ia menegaskan sama sekali tidak respek dengan mereka yang merasa terhina dengan kata-kata Rocky Gerung dan mendesak Polri untuk memproses hukum sang akademisi.
Menurut Benny, orang-orang ini hanya mau cari muka kepada Presiden Jokowi.
Ia pun menyatakan salut dengan keberanian Rocky dan bangga dengan Presiden Jokowi.
“Lebih bangga lagi jika Pak Jokowi bisa tertibkan anak buahnya,” kata Benny Kamis (3//8/2023).
Benny menjelaskan, saat pembahasan pasal penghinaan Kepala Negara dalam RUU KUHP, dirinya selaku Ketua Panja bertanya kepada tim pemerintah apa kategori perbuatan yang disebut penghinaan itu.
Saat itu, kata dia, banyak pandangan dan terjadi perdebatan sengit terkait apakah penghinaan kepala negara/presiden termasuk delik aduan atau tidak.
Sebagian mendesak agar penghinaan terhadap kepala negara masuk delik umum untuk menghormati presiden, pilihan rakyat.
“Sebagian menolak. Saya termasuk menolak itu masuk delik umum karena bagi saya seorang pemimpin rakyat harus siap dikritik, dibenci, dilempar telur busuk, dan dihina sekalipun,” pungkasnya
Sementara itu, Rocky Gerung mengaku tak akan merevisi perkataannya soal Presiden Jokowi dalam orasinya.
Ia bahkan mengatakan jika urusannya dengan Presiden bukan dengan Relawan Indonesia Bersatu yang melaporkannya.
“Relawan bereaksi segala macem, relawan ini kan mewakili Presiden Jokowi dimana di Pilpres, ini persoalan saya dengan Presiden kenapa dia yang pasang badan,” kata Rocky Gerung.
Rocky juga menjelaskan bahwa relawan hanya cari muka membela Presiden Jokowi.
“Ngapain dia pasang badan, ya cari muka pada akhirnya kan. Saya nggak akan revisi perkataan saya. Intinya dalam Politik memakai kalimat mesti efektif.” ujarnya.
Editor : Id Amor