Usut Skandal Jual Beli Gas, KPK Periksa Komisaris Utama PT IAE

Selasa, 22 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung KPK (Ist)

Gedung KPK (Ist)

Zonafaktualnews.com – KPK terus mengembangkan penyidikan skandal jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan PT Isargas/PT Inti Alasindo Energy (IAE) yang terjadi pada periode 2017–2021.

Pada Selasa (22/4/2025), KPK memanggil Arso Sadewo selaku Komisaris Utama PT IAE untuk dimintai keterangan. Pemeriksaan berlangsung di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

“Pemeriksaan dilakukan atas nama AS, Komisaris Utama PT Inti Alasindo Energy,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, dalam keterangan tertulis kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemanggilan ini merupakan bagian dari pengusutan lebih lanjut atas dugaan korupsi yang menyebabkan kerugian negara mencapai USD15 juta atau sekitar Rp240 miliar.

BACA JUGA :  Diduga Kabur, KPK Terbitkan Surat Penangkapan Paman Haji Isam, Sahbirin Noor

Arso diperiksa sebagai saksi atas perannya dalam transaksi yang diduga menyimpang.

Sebelumnya, KPK telah menahan dua tersangka utama dalam perkara ini, yaitu mantan Direktur Komersial PGN Danny Praditya (DP), dan mantan Direktur Utama PT Isargas sekaligus Komisaris PT IAE, Iswan Ibrahim (ISW).

Keduanya disebut memuluskan kerja sama jual beli gas yang tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta menyalahi prosedur tata kelola.

Dalam konstruksi perkara yang dijelaskan Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu, Danny Praditya memaksakan kerja sama pembelian gas dari PT IAE meskipun perusahaan tersebut tidak memiliki rekam jejak bisnis yang sehat dan tidak layak akuisisi.

BACA JUGA :  PDIP Meledak Pasca KPK Isyaratkan Pemanggilan Megawati

Ia bahkan menginstruksikan bawahannya untuk menyusun kajian fiktif dan membayar uang muka sebesar USD15 juta sebelum perjanjian ditandatangani.

Uang muka yang dibayarkan PGN pada 9 November 2017 justru digunakan untuk melunasi utang PT IAE dan PT Isargas ke pihak lain, seperti PT Pertagas Niaga dan Bank BNI.

Skema transaksi ini juga dinilai melanggar Peraturan Menteri ESDM Nomor 6 Tahun 2016 oleh BPH Migas dan Kementerian ESDM.

BACA JUGA :  Megawati Bongkar Kasus Korupsi Blok Medan yang Menyeret Keluarga Jokowi

Walau hasil uji kelayakan (due diligence) pada 2018 menyimpulkan PT Isargas tidak layak, proyek tetap dilanjutkan hingga akhirnya BPH Migas merekomendasikan penghentian kontrak pada 2021.

Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Oktober 2024 memperkuat posisi KPK dalam perkara ini, dengan menyebut adanya kerugian negara akibat kerja sama bermasalah tersebut.

Proses hukum terus berlanjut. Pemeriksaan terhadap Arso Sadewo dinilai krusial untuk mengungkap peran para pihak yang terlibat dalam skandal yang mencoreng dunia energi nasional ini.

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR
JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah
Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit
Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran
ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras
Supermoon Terbesar 2025 Terjadi Malam Ini, Disusul Kilatan Meteor di Langit Nusantara
Objek Misterius 3I/Atlas Bikin Heboh, Ramalan Baba Vanga Soal Alien Kembali Disorot
4 Hari Hilang, Bilqis di Makassar Terekam CCTV Bersama Perempuan Rambut Pirang

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 20:57 WITA

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR

Kamis, 6 November 2025 - 11:12 WITA

JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah

Kamis, 6 November 2025 - 09:47 WITA

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit

Rabu, 5 November 2025 - 22:17 WITA

Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran

Rabu, 5 November 2025 - 21:42 WITA

ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras

Berita Terbaru