Pungli Berkedok Paguyuban Gentayangan di SMPN 13 Makassar

Sabtu, 24 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi pungli

Ilustrasi pungli

Zonafaktualnews.com – Dugaan pungutan liar berkedok Paguyuban gentayangan di SMP Negeri 13 Makassar.

Pihak sekolah diduga mengatasnamakan Paguyuban dengan dalih meminta sumbangan. Kuat dugaan sejumlah oknum berkonspirasi.

Dugaan konsipirasi tersebut bermula dengan adanya iuran yang ditujukan kepada sejumlah siswa dan siswi sebesar Rp 25 ribu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, sumbangan berupa seperti papan struktur organisasi, dispenser, orden, kipas anging, dan barang lainnya pun dilakukan.

Sumbangan tersebut bertarif. Berdasarkan data yang diperoleh, saldo akhir bulan April 2023 tercatat sebesar Rp 1 juta lebih.

Sedangkan untuk saldo akhir bulan Mei tercatat Rp 2 juta lebih. Barang yang diperoleh pun bukan sebagai inventaris sekolah.

BACA JUGA :  Bangunan Alfamidi di Kima 'Ilegal', Pemkot Lakukan Pembiaran?

Meski tak wajib, namun memberatkan sejumlah orangtua siswa. Namun demikian posisi paguyuban itu lembaga ilegal.

Tangkapan layar bukti pungutan sumbangan

“Jadi kalau menghimpun dana harus disetop. Sumbangan apapun bentuknya tidak boleh meminta pada wali murid” ujar Ketua DPD Lembaga Poros Rakyat Indonesia (LPRI) Makassar, sekaligus orangtua murid, Andis kepada media ini, Sabtu (24/6/2023)

Andis meminta paguyuban di SMP Negeri 13 Makassar tersebut harus dibubarkan. Sebab kata dia paguyuban sekolah itu justru dalang di balik pungutan liar

“Kami sudah berikan somasi pertama terkait permintaan klarifikasi namun Kepsek SMPN 13 Makassar diam. Anehnnya, Paguyuban masuk anging” ungkap Andis.

Dalam somasi pertama, kata Andis pihak Kepsek tidak memberikan jawaban. Malah kata dia ada oknum yang mengatasnamakan dirinya ketua Paguyuban.

BACA JUGA :  Anak dan Istri Dihina, Pak RT di Makassar Aniaya Warga

“Kuat dugaan kami bahwa Kepsek bermain di balik layar, bisa jadi dia bekerjasama dengan ketua Paguyuban. Hal itu terungkap dari somasi yang kami berikan namun tidak dijawabnya, ” ucapnya.

Andis mempertanyakan mengapa dalam somasi yang ditujukan di Kepsek SMPN 13 Makassar, malah ketua Paguyuban yang harus pasang badan, termasuk mengedarkan list iuran bahkan sampai dana sumbangan pun dikelolah oleh Paguyuban.

Terlebih lagi kata dia bahwa Paguyuban berdalih demi kenyamanan anak siswa dan siswi, lalu kemana Dana BOS Sekolah ?

“Kami pun menduga kuat Paguyuban dijadikannya kedok untuk melegalkan sejumlah aksi pungli di SMPN 13 Makassar” kata Andis

BACA JUGA :  Kadisdik Dampingi Bunda PAUD Kota Makassar Buka Kegiatan Family Fun Culture

Andis juga meminta Kadisdik Kota Makassar jangan tutup mata, telinga atau pun bungkam 1000 kata. Paguyuban ini harus dibubarkan, lembaga ilegal ini hanya modus para oknum pungli, semuanya terkoneksi, terstruktur secara sistematis.

“Praktik pungli berkedok paguyuban ini harus dihentikan mencoreng wajah pendidikan. Dan kami akan laporkan oknum oknum tersebut unuk memberi efek jera agar tidak ada kejadian serupa terjadi di kemudian hari” pungkasnya

Hingga berita ini diterbitkan belum ada klarifikasi Paguyuban dan pihak sekolah terkait soal dugaan pungli yang marak belakangan ini.

 

 

Editor : Isal

Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Laut di Tanakeke Hancur, Polres Takalar “Tidur Nyenyak” di Tengah Ledakan Bom Ikan
Proyek Irigasi di Lutra Diduga Tipu-tipu Anggaran dan Rugikan Negara
Kapolres Majene Didesak Sikat Oknum Polisi yang Diduga Jadi Backing Mafia BBM
Proyek Siluman Gentayangan di Bone-bone, Rehabilitasi Irigasi Diduga Hanya Kedok
Tambang di Padang Pobbo Barru Tidak Teregister MODI, Warga Desak Penutupan
Pengawasan Lapas di Parepare “Bobrok”, Pemasok Sabu Sebulan Tak Terungkap
Wow, Judi Berkedok Pasar Malam di Lutra Tak Terjamaah, Oknum Polisi Diduga Ikut Nikmati?
Dua Kepsek di Makassar Diduga Salahgunakan Fasum, Bukti Transfer Rp 30 Juta Bocor

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 20:08 WITA

Laut di Tanakeke Hancur, Polres Takalar “Tidur Nyenyak” di Tengah Ledakan Bom Ikan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 01:57 WITA

Proyek Irigasi di Lutra Diduga Tipu-tipu Anggaran dan Rugikan Negara

Selasa, 28 Oktober 2025 - 16:20 WITA

Kapolres Majene Didesak Sikat Oknum Polisi yang Diduga Jadi Backing Mafia BBM

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 11:13 WITA

Proyek Siluman Gentayangan di Bone-bone, Rehabilitasi Irigasi Diduga Hanya Kedok

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:49 WITA

Tambang di Padang Pobbo Barru Tidak Teregister MODI, Warga Desak Penutupan

Berita Terbaru