Luhut Akui Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah “Busuk” Sejak Awal

Sabtu, 18 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Instagram).

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Instagram).

Zonafaktualnews.com – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh ternyata sejak awal sudah “busuk”, hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut Luhut, ketika ia pertama kali diminta memimpin Komite Kereta Cepat, kondisi proyek sudah sangat memprihatinkan sehingga memerlukan audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta langkah-langkah perbaikan menyeluruh.

“Saya yang dari awal mengerjakan itu, karena saya nerima sudah busuk itu barang. Lalu kita coba perbaiki, kita audit, BPKP ikut, kemudian kita berunding dengan China,” kata Luhut di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Meski menghadapi banyak masalah, Luhut menegaskan pemerintah tidak menggunakan APBN untuk menutupi kekurangan proyek.

Luhut menekankan bahwa fokus saat ini adalah menyelesaikan proses restrukturisasi utang dengan pihak China, agar proyek dapat berjalan lebih sehat dan pengelolaannya lebih terkontrol.

“Kita ribut soal Whoosh, masalahnya apa sih? Whoosh itu kan tinggal restrukturisasi aja. Siapa yang minta APBN? Tak ada yang pernah minta APBN,” tambahnya.

BACA JUGA :  China Diterjang Topan dan Banjir Dahsyat, 1,54 Juta Orang Dievakuasi

Luhut menjelaskan, kesepakatan restrukturisasi sebenarnya telah disetujui pihak China, namun prosesnya sempat tertunda karena pergantian pemerintahan.

Saat ini, keputusan Presiden (Keppres) menjadi syarat agar tim bisa segera melaksanakan perundingan.

Luhut juga mengaku telah berkoordinasi dengan CEO Danantara, Rosan Roeslani, untuk mempercepat proses tersebut.

Menanggapi anggapan bahwa proyek Whoosh berpotensi menjadi “jebakan utang” China, Luhut menolak pandangan tersebut.

BACA JUGA :  Luhut Minta Dana LSM Diaudit, Rizal Ramli : Munafik Sok Pahlawan

Luhut menegaskan, selama pemerintah bekerja solid dan berbasis data, setiap kendala proyek tetap bisa diselesaikan.

Sebelumnya, proyek yang digagas mantan Presiden Joko Widodo ini memicu kontroversi setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah tidak akan menggunakan APBN untuk membayar utang Whoosh.

Semua pengelolaan utang kemudian diserahkan kepada Danantara sebagai pihak yang membawahi proyek tersebut.

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok

Berita Terkait

Mengintip 15 Kas Pemda dengan Dana Triliunan Mengendap, Modus Bunga Deposito?
Laksus Pastikan Dugaan Korupsi Dana Hibah Pramuka Makassar Segera Dilaporkan
Tambang di Padang Pobbo Barru Tidak Teregister MODI, Warga Desak Penutupan
Pengawasan Lapas di Parepare “Bobrok”, Pemasok Sabu Sebulan Tak Terungkap
Kinerja Menteri HAM Dinilai Terburuk Versi Celios, Pigai Sebut Survei Itu Alat Kejahatan
Terbakar Api Cemburu, Wanita di Jakbar Potong “Joni” Suami Pakai Cutter
Purbaya Bakal Sikat Semua Mafia dan “Pemain Besar”, Nama-nama Sudah Dikantongi
Awalnya Dikira Gantung Diri, Wanita di Enrekang Ternyata Dibunuh Suami

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 22:34 WITA

Mengintip 15 Kas Pemda dengan Dana Triliunan Mengendap, Modus Bunga Deposito?

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:27 WITA

Laksus Pastikan Dugaan Korupsi Dana Hibah Pramuka Makassar Segera Dilaporkan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:49 WITA

Tambang di Padang Pobbo Barru Tidak Teregister MODI, Warga Desak Penutupan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:28 WITA

Pengawasan Lapas di Parepare “Bobrok”, Pemasok Sabu Sebulan Tak Terungkap

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:59 WITA

Kinerja Menteri HAM Dinilai Terburuk Versi Celios, Pigai Sebut Survei Itu Alat Kejahatan

Berita Terbaru