Zonafaktualnews.com – Gelombang genosida Zionis Israel laknatullah kembali menyapu Jalur Gaza. Serangan militer yang makin brutal menghantam permukiman padat penduduk, menewaskan sedikitnya 61.700 warga sipil, mayoritas adalah anak-anak dan wanita.
Data terbaru dari Kantor Berita WAFA, Kamis, menunjukkan bahwa agresi ini telah memicu krisis kemanusiaan terdalam sejak dimulainya serangan pada 7 Oktober 2023.
Korban luka pun terus membengkak, mencapai 154.906 orang. Ribuan di antaranya masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan, terhalang evakuasi karena gempuran udara dan tembakan artileri yang tak kunjung berhenti. Hanya dalam 24 jam terakhir, 54 warga gugur dan 831 lainnya terluka akibat serangan membabi buta tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejak pelanggaran gencatan senjata pada 18 Maret lalu, korban jiwa bertambah 10.251 orang, sementara korban luka mencapai 42.865 orang.
Di luar itu, rumah sakit melaporkan empat kematian akibat kelaparan dalam satu hari terakhir, sehingga total korban kelaparan kini menjadi 239 jiwa, termasuk 106 anak-anak.
Penderitaan warga Gaza kian tak tertahankan. Banyak keluarga yang terpaksa mengungsi ke wilayah selatan tanpa tujuan jelas, hanya untuk menghindari bom berikutnya.
“Lebih baik mati di rumah sendiri daripada terus mengungsi tanpa arah,” ujar seorang ibu kepada Aljazeera.
Kesaksian serupa datang dari para janda, anak-anak yatim, hingga keluarga tahanan politik Palestina yang tak lagi memiliki tempat aman. Mereka menuntut dunia internasional memberikan perlindungan nyata, bukan sekadar kecaman di meja diplomasi.
Pengamat menilai pola serangan ini mengindikasikan rencana pendudukan kembali Gaza.
Jika terus berlanjut, konsekuensi kemanusiaannya akan jauh lebih mengerikan bagi jutaan warga Palestina yang telah menjalani 22 bulan pengungsian, kelaparan, dan pertumpahan darah.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok