Drama Politik Terbaru, Pakar Komunikasi Ungkap Konflik Jokowi Vs Prabowo

Senin, 18 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Drama Politik Terbaru, Pakar Komunikasi Ungkap Konflik Jokowi Vs Prabowo

Drama Politik Terbaru, Pakar Komunikasi Ungkap Konflik Jokowi Vs Prabowo

Zonafaktualnews.com – Drama Politik terbaru, antara Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto sudah mulai kelihatan.

Tanda-tanda konflik antara Jokowi dan Prabowo Subianto pun sudah mulai kelihatan.

Hal itu disampaikan oleh Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Henri Subiakto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Henri mengatakan video yang menunjukkan Jokowi tidak menyalami Prabowo itu menjadi tanda-tanda konflik keduanya.

Momen itu terjadi kata Henri saat setelah Presiden Jokowi, Prabowo dan para menteri lainnya baru saja selesai membayar atau menyerahkan zakat fitrah di Istana Negara pada Rabu (13/3/2024).

Konflik antara Jokowi versus Prabowo usai Pilpres 2024, kata Henri, memang menarik untuk disimak.

Dia memprediksi akan ada drama-drama politik baru ke depan.

“Konflik rebutan pengaruh adalah kelaziman dalam politik. Sehingga besar kemungkinan akan terjadi drama-drama politik baru, terkait apa yang akan dilakukan Jokowi dan apa pula yang akan dilakukan Prabowo tentu menarik untuk disaksikan,” kata Henri melalui akun X pribadinya dikutip pada Senin (18/3/2024).

BACA JUGA :  Fachrul Razi Pastikan Koperasi Merah Putih Sejalan dengan Prinsip Pembangunan Desa

Henri mengatakan Jokowi akan memanfaatkan sisa masa jabatannya untuk memperkuat posisinya agar tetap berpengaruh usai lengser dari kursi presiden.

“Waktu yang dimiliki Jokowi hanya pendek, tinggal 6 bulan masih berkuasa penuh, maka dalam waktu pendek itu dia harus manfaatkan secara efektif agar dia bisa tetap punya power walau tidak lagi jadi presiden. Sukur-sukur kalau bisa melemahkan Prabowo dan Gerindra,” katanya

Salah satu cara agar tetap berpengaruh usai lengser, lanjut Henri, Jokowi akan mewujudkan koalisi besar bersama partai-partai tanpa melibatkan Gerindra.

“Istana harus segera mewujudkan koalisi besar bersama partai-partai yang akan diketuai Jokowi, dengan tidak menyertakan Gerindra di dalamnya,” ujarnya.

BACA JUGA :  Ijazah Jokowi Lolos Uji Forensik, Bareskrim Polri Pastikan Asli

“Ini lanjutan strategi politik Pemilu 2024, dimana partai Gerindra dibuat anomali,

Ketumnya jadi capres dengan kemenangan suara 58%, tapi partainya sendiri perolehan suaranya merosot di bawah 15%,

Seakan Pasangan Prabowo Gibran tidak berpengaruh ekor jasnya pada perolehan Gerindra. Malah yang naik drastis justru Golkar,

Partai yg sedang jadi sorotan karena ditengarai akan diambil alih oleh ‘kekuatan Jokowi’,” ungkapnya

Merosotnya perolehan suara Gerindra dan naiknya suara Golkar, jelas Henri, menunjukkan bahwa pemenang Pilpres 2024 bukan Prabowo melainkan Jokowi.

“Kemenangan terjadi karena usaha dan strategi Jokowi yang secara terbuka membela Pasangan Prabowo Gibran dengan berbagai cara,

Tentu hal ini bagi Prabowo dan Gerindra serta pendukungnya harus menyadari, dan harus terus menghormati, bahkan tunduk pada politik Jokowi,” ungkapnya.

Henri mengungkapkan, Prabowo sebenarnya belum tentu menyukai Gibran Rakabming Raka, putra sulung Jokowi yang menjadi cawapres pendampingnya.

BACA JUGA :  Jokowi Tegaskan Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud Harus Netral

Namun, katanya, Prabowo terpaksa harus menerimanya demi memanfaatkan power Jokowi untuk memenangkan Pilpres 2024.

“Nanti setelah dilantik jadi Presiden RI, tentu Prabowo ingin berkuasa penuh. Gak mungkin mau ada matahari kembar. Di situlah bibit konflik rebutan power antara Jokowi dan Prabowo sulit dielakkan,” jelasnya.

Terkhir, Henri menyampaikan, saat ini Jokowi tinggal punya waktu 6 bulan untuk “melemahkan” Prabowo.

“Kita lihat saja drama politik seperti apa yg”ang akan terjadi setelah periode honeymoon politik keduanya selesai.

 Apa masih tetap akrab saling dukung dengan kesepakatan, atau malah masuk periode saling tikam? Kita lihat saja,” ujar dia.

“Kalau lihat video ini kasihan juga pak Prabowo yg dicuekin Jokowi. Bibit bibit konflik memang sulit terhindarkan,” pungkasnya.

 

Editor : Id Amor

Berita Terkait

Prabowo Lantik 11 Pejabat Baru, Kabinet Merah Putih Kini Lengkap
Prabowo “Cuci Gudang”, 5 Menteri Termasuk Sri Mulyani Terdepak dari Kabinet
PAN Singkirkan Dua “Benalu” dari Kursi DPR, Uya dan Eko Patrio Kini Gigit Jari
Surya Paloh Turun Tangan, Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan dari DPR
Ahmad Sahroni “Ditendang” dari Wakil Ketua Komisi III, Kini Jadi Anggota Biasa
Hasto Kristiyanto Kembali Pimpin Sekjen PDIP Usai Terselamatkan Amnesti
Prabowo Hapus Warisan Dendam Jokowi Lewat Abolisi dan Amnesti
Kaesang Terpilih Lagi, Pengamat Sebut PSI Jadi Wajah Dinasti Politik Jokowi

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 02:02 WITA

Prabowo Lantik 11 Pejabat Baru, Kabinet Merah Putih Kini Lengkap

Senin, 8 September 2025 - 18:46 WITA

Prabowo “Cuci Gudang”, 5 Menteri Termasuk Sri Mulyani Terdepak dari Kabinet

Minggu, 31 Agustus 2025 - 20:55 WITA

PAN Singkirkan Dua “Benalu” dari Kursi DPR, Uya dan Eko Patrio Kini Gigit Jari

Minggu, 31 Agustus 2025 - 18:59 WITA

Surya Paloh Turun Tangan, Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan dari DPR

Jumat, 29 Agustus 2025 - 15:58 WITA

Ahmad Sahroni “Ditendang” dari Wakil Ketua Komisi III, Kini Jadi Anggota Biasa

Berita Terbaru