BI Sebut Ekonomi RI Terjun Bebas, Pertumbuhan Terancam Stagnan

Rabu, 2 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ilustrasi – Uang terjun bebas

Foto ilustrasi – Uang terjun bebas

Zonafaktualnews.comBank Indonesia (BI) mengungkapkan kondisi ekonomi nasional tengah memasuki fase mengkhawatirkan.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di titik paling rendah sejak dekade 1970-an.

“Kalau kita lihat beberapa waktu terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pelemahan yang cukup tajam. Dalam beberapa dekade terakhir, ini bisa dikatakan sebagai titik terendah,” kata Dicky dalam uji kelayakan dan kepatutan calon Deputi Gubernur BI di Komisi XI DPR RI, Selasa (1/7/2025).

Ia memaparkan bahwa pada masa oil boom sebelum 1970, ekonomi RI mampu tumbuh hingga 7,5%.

Saat industri manufaktur mulai berkembang, pertumbuhan masih terjaga di angka 6,3%. Saat sektor komoditas mengambil alih peran sebagai motor utama, pertumbuhan mulai melemah ke kisaran 5,6%.

Kini, menurut Dicky, Indonesia sedang menghadapi tekanan besar dari berbagai sisi, baik eksternal maupun internal.

“Saat ini kita berhadapan dengan banyak tantangan, dan pertumbuhan kita cenderung stagnan di kisaran 4-5 persen. Ini bukan sinyal baik,” tegasnya.

BACA JUGA :  Ironis! 68 Persen Warga Indonesia Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa daya saing nasional juga belum berada di posisi yang kuat.

“Secara global, posisi kita masih di level moderat. Kalau tidak disikapi secara bijak, bisa berdampak serius terhadap keberlanjutan ekonomi,” ujarnya.

Meski begitu, Dicky menegaskan bahwa masih ada peluang untuk keluar dari situasi ini melalui sinergi antara pemerintah, otoritas moneter, dan lembaga politik.

“Kolaborasi jadi kunci utama untuk meretas gelombang pelemahan ekonomi ini,” katanya.

BACA JUGA :  Transaksi Digital Tak Lagi Bebas, Semua Pergerakan Uang Tersambung NIK dan Pajak

Dalam konteks kebijakan moneter, BI juga tetap berkomitmen menjaga stabilitas suku bunga.

Saat ini, suku bunga acuan berada di angka 5,5% yang dinilai cukup kompetitif, meskipun masih lebih tinggi dibandingkan federal rate AS yang berada di kisaran 4,5%.

“Kita akan terus mengupayakan penurunan suku bunga secara bertahap, tentu dengan tetap mempertimbangkan kondisi global yang sangat dinamis,” pungkas Dicky.

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok

Berita Terkait

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR
JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah
Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit
Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran
ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras
Supermoon Terbesar 2025 Terjadi Malam Ini, Disusul Kilatan Meteor di Langit Nusantara
Objek Misterius 3I/Atlas Bikin Heboh, Ramalan Baba Vanga Soal Alien Kembali Disorot
4 Hari Hilang, Bilqis di Makassar Terekam CCTV Bersama Perempuan Rambut Pirang

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 20:57 WITA

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR

Kamis, 6 November 2025 - 11:12 WITA

JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah

Kamis, 6 November 2025 - 09:47 WITA

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit

Rabu, 5 November 2025 - 22:17 WITA

Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran

Rabu, 5 November 2025 - 21:42 WITA

ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras

Berita Terbaru