Zonafaktualnews.com – Abu Janda kembali berulah dengan memuji tulisan seorang aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU), Zainul Maarif.
Pujian tersebut dilontarkan Abu Janda tentang pertemuan Zainul Maarif dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
“Salah satu pemuda NU yang bertemu presiden Israel menulis di akun Instagramnya bahwa dia ke sana untuk diskusi soal konflik ‘Hamas Israel’. Ini cerdas,” ujar Abu Janda dalam unggahan Instagramnya yang dikutip pada Rabu (17/7/2024)
Abu Janda menekankan bahwa konflik di Gaza sebenarnya antara Israel dan Hamas, bukan antara Israel dan Palestina secara keseluruhan.
“Orang cerdas pasti paham konflik di Gaza itu Israel VS Hamas. Orang tidak cerdas berpikir konflik di Gaza adalah Israel VS Palestina,” ujarnya
Menurut Abu Janda, orang cerdas pasti paham Hamas tidak mewakili Palestina. “Orang arab muslim di Palestina saja anggap H4MAS adalah T3RORIS!
Abu Janda lantas mengutip pendapat salah seorang narasumber yang menyatakan bahwa Hamas memanipulasi warga Gaza demi agenda pribadi mereka.
“Dan di sana bukan perang antaragama, tapi perang melawan organisasi teroris yang mencatut Islam demi agenda pribadi mereka,” kata sumber itu.
Sementara arab pesek disini, menurut Abu Janda, menganggap Hamas adalah pejuang yang sedang membela islam. “KAN T0L0L! maka jadi lah orang yang cerdas.. FREE P4LESTINE.. FROM H4MAS.”
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyebutkan terdapat organisasi nirlaba atau NGO yang mensponsori pertemuan lima orang warga NU atau nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
“Setelah saya tanya-tanya, ini memang dari satu channel NGO yang merupakan advokat dari Israel,” kata Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers di Kantor PBNU Jakarta.
Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyebutkan terdapat sejumlah organisasi nirlaba yang berperan sebagai advokat Israel, seperti dalam membantu urusan lobi dan negosiasi soal kepentingan Israel.
Meski demikian ia tidak menyebutkan nama dari organisasi nirlaba yang mensponsori kegiatan pertemuan kelima nahdliyin tersebut dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
“Jadi memang ada di dunia ini NGO-NGO yang beroperasi sebagai advokat Israel. Jadi yang membantu lobi dan kepentingan Israel dan lain sebagainya. Ini yang mengajak mereka,” ujarnya.
Gus Yahya mengungkapkan hal serupa kerap terjadi tidak hanya di Indonesia, namun juga di negara-negara lainnya, dengan upaya yang bermacam-macam guna menyampaikan pesan-pesan tersendiri dari Israel.
Adapun soal keberangkatan kelima nahdliyin tersebut hingga bisa bertemu dengan Presiden Israel, Gus Yahya menyebut semuanya bisa diurus, meski tak ada perwakilan Kedutaan Besar Israel di Indonesia.
“Jelas bahwa visanya nggak didapat dari Indonesia, karena nggak ada perwakilan Israel di sini. Tapi itu bisa saja diatur soal teknisnya,” ucap Gus Yahya.
Kendati demikian Gus Yahya selaku ketua organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia itu juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, atas kegaduhan yang diperbuat oleh lima orang anggotanya
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News





















