Zonafaktualnews.com – Mantan Wali Kota Solo yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka pernah menunjukkan ijazah kuliah dari Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan gelar yang diperoleh dari University of Bradford.
Dokumen tersebut ditunjukkannya untuk menepis isu liar soal keabsahan ijazah.
“Ini tak bawa ya tapi jangan direkam. Ojo direkam, jangan direkam, mesaake wong tuwo wis nyekolahke (kasihan orang tua yang sudah menyekolahkan),” kata Gibran saat masih berstatus calon wakil presiden.
Menurut Gibran, langkah membawa dokumen itu dilakukan agar isu terkait ijazahnya cepat selesai.
Gibran menegaskan, bila ijazahnya palsu seharusnya dipersoalkan sejak awal proses pendaftaran sebagai cawapres.
“Yo ben cepat selesai, ya ini kan ijazah ini. Kalau palsu seharusnya dipermasalahkan dari awal waktu pendaftaran,” ungkapnya.
Jauh setelah ia resmi menjabat sebagai wapres, muncul pengakuan dari seorang warga negara Indonesia yang lama tinggal di Australia.
Ikhsan Katonde, WNI yang sudah menetap 37 tahun di Negeri Kanguru, mengaku terkejut mengetahui Gibran ternyata tidak menyelesaikan studi di Insearch Language Centre Sydney, sebuah lembaga persiapan bagi mahasiswa asing sebelum melanjutkan kuliah di University of Technology Sydney (UTS).
“Kita kan nggak tahu Gibran kemudian jadi wakil presiden dan walikota,” kata Ikhsan dalam tayangan kanal YouTube Hersubeno Point, Minggu (28/9/2025).
Ikhsan menuturkan, pada 2018 dirinya pernah mendampingi Gibran dan keluarganya berjalan-jalan di Sydney.
Saat itu, Gibran mengaku tidak menuntaskan pendidikannya di Insearch karena sudah lebih dulu kembali ke Indonesia.
“Gibran bilang sama saya waktu itu, dia sebentar (di Insearch Language Centre Sydney), enggak cukup, enggak selesai karena dia sudah pulang duluan ke Indonesia,” ujar Ikhsan.
Menurut Ikhsan, Gibran tidak menjelaskan alasan di balik kepulangannya tersebut. Padahal, seharusnya program studi di Insearch berlangsung sembilan bulan.
“Tidak diselesaikan. Dia bilang saya waktu itu, dia nggak lama, sekitar enam bulanan dia bilang sama saya waktu itu ya, dia sudah pulang ke Indonesia. Jadi ya programnya nggak lama,” kata Ikhsan.
Ikhsan juga menceritakan pengalamannya selama dua hari menemani keluarga Gibran berkeliling Sydney.
Ia bertugas membawa mobil yang ditumpangi Gibran bersama istrinya, Selvi Ananda, dan putra sulungnya, Jan Ethes.
“(Paspampres) di kendaraan lain,” ucap Ikhsan.
Sebelumnya, latar belakang pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka “dikuliti” habis netizen di media sosial.
Pegiat media sosial Dokter Tifauzia Tyassuma, atau akrab disapa Dokter Tifa, ikut menyoroti klaim Gibran menempuh pendidikan di Management Development Institute of Singapore (MDIS).
“Riwayat pendidikan Gibran sangat problematik, rawan scam, potensial fake. Barusan dapat tambahan data fresh dari Australia yang bikin saya geleng kepala. Negara ini sudah bermusibah dengan Presiden berijazah palsu 10 tahun. Masa kita masih tahan dengan penderitaan 5 tahun ke depan gara-gara amburadulitas pendidikan Wapres?” tulis Dokter Tifa lewat unggahannya di X.
Sindiran pedas lain juga muncul di akun Dokter Tifa.
“Di ruko sebelah mana dia pernah kuliah di Singapore?” Komentar ini muncul setelah beberapa netizen menyebut tidak menemukan nama Gibran dalam daftar resmi mahasiswa di laman Immigration & Checkpoints Authority (ICA) Singapura, Selasa (23/9/2025).
Unggahan ini memicu gelombang reaksi dari netizen. Banyak yang ramai-ramai mengkritik dan menyoroti pendidikan Wapres Gibran.
“Konoha mmg hebat… ada orang yg dulu mendirikan negara konoha ini, terus anaknya menghancurkan konoha… yg lebih hebatnya cucunya menghabiskan uang negara konoha… terus ada lagi kepala negaranya konoha tercatat punya pendidikan S1 tapi pas dicek eh nggak jelas,” tulis akun @deniduski.
“Apa benar ijazah MDIS/Bradford bisa dibeli online?” tanya @MeRakyatbiasa24 sambil menampilkan tangkapan layar jual beli ijazah online.
“Sangat memalukan jika negara lain sampai tahu Indonesia dipimpin oleh orang yg pendidikanx gak jelas & ber-ijazah palsu. Harus ini tdk terjadi jika KPU bekerja dgn benar,” komentar @Sadli_2903.
“Jokowi pikir kalau pake ijazah luar negeri bakal susah dilacak. Tinggal nunggu waktu aja anaknya dimakzulkan,” tulis @MarjanSapr17110.
“Kalau pernah kuliah di Singapore sampai lulus, pasti bahasa Inggrisnya bagus dan lancar. Wakil presiden bisa pidato di forum internasional,” tulis @sah_siddik84135.
“Semakin bohong the series, semakin dikuliti tipis-tipis kebohongannya. Pantas saja setiap ada tamu kenegaraan tidak pernah dilibatkan utk menyambut dan tidak pernah dikirim utk konferensi di luar negeri,” tulis @wisnuputro07.
“Sudah pembohongan publik ini, viralkan terus, DPR dan Presiden hrs segera bertindak, ini membohongi negara,” komentar @rwyndo90.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok





















