Kutukan Akhir Jabatan Jokowi

Kamis, 27 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Jokowi dengan latar belakang wilayah penambangan Freeport di Papua. (Ist)

Presiden Jokowi dengan latar belakang wilayah penambangan Freeport di Papua. (Ist)

Mengakhiri kehidupan atau jabatan dapat baik atau buruk. Jokowi akan mengakhiri masa jabatannya bulan Oktober 2024 artinya tinggal 4 bulan lagi ke depan.

Mendekati masa akhir jabatan justru yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah semakin ruwet dan ruwet.

Artinya menjadi  tanda bahwa Jokowi akan mengakhiri jabatan dengan buruk atau su’ul khotimah. Refleksi dari perilaku politik buruk selama memerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terlalu banyak dosa politik yang dilakukan baik pelanggaran HAM, pengkhianatan negara, pembudayaan korupsi, tidak peduli pada penderitaan rakyat, mempermainkan hukum, politik dinasti, menghalalkan segala cara, gemar berbohong, ijazah palsu, membangun mistisisme, politik sandera, serta perilaku tak terpuji lainnya termasuk kebijakan sinkretisme agama dan merangsang budaya hedonis.

Akibat perilaku buruk selama menjalankan amanat kekuasaan, maka dipenghujung masa jabatan semakin terlihat ketidakmampuan membuat prestasi apapun. Justru ditunjukkan warna asli Jokowi yang memang berbau menyengat.

BACA JUGA :  Viral, Relawan Jokowi Silfester Serang Soenarko, Ancam Cukur Kumis

Menjalankan sistem politik Gorongkrasi yakni dari gorong-gorong oleh gorong-gorong untuk gorong-gorong. Kutukan gorong-gorong atas Sang Garong.

Jenis-jenis kutukan gorong-gorong akhir masa jabatannya–end of term curse–adalah :

Pertama, kutukan data (Data curse). Dimulai “data” 11 ribu trilyun di kantong hingga otak-atik “data” suara KPU 2014, 2019 dan paling sadis Sirekap 2024 menjadi sebab “curse” peretasan data PDNS oleh serangan ransomware hacker.

Sebelumnya Indonesia geger dengan kebocoran data yang diretas oleh hacker Bjorka. Otak atik data yang berbalas peretasan data.

Kedua, kutukan China (China curse). Indonesia bersahabat erat dengan China. Su Guo Jing industri judi China bahagia sukses jualan. Di Indonesia judi online marak pada semua segmen.

BACA JUGA :  Megawati dan Paloh Gelar Pertemuan Rahasia untuk Jegal Jokowi

Tersiar 1000 lebih anggota DPR/D berjudi online. Bandar utama ada di China, Laos Kamboja, Myanmar. Dikenal sebagai Mekong Region Countries. Perbuatan kriminal ini telah mewabah. Aparat terlibat ?

Ketiga, kutukan Mega (Mega curse). Konflik Mega Jokowi di penghujung masa jabatan semakin serius. Jokowi “anak asuh” Mega sejak masih “bayi” ternyata berkhianat demi sukses dinastinya.

Sekjen PDIP Hasto diobrak-abrik. Diakui atau tidak kini PDIP menjadi musuh berat Jokowi.

Keempat, kutukan keluarga (Family curse). Gibran dan Kaesang menyatakan enggan berpolitik, mereka lebih memilih bisnis. Namun kemudian keduanya ternyata ambisi berpolitik.

Serupa dengan bapaknya yang sok alim dan berpura-pura. Nepotisme Jokowi diburu rakyat. Potensial menjadi sebab dari tumbangnya kekuasaan.

Kelima, kutukan Syuhada (Syuhada curse). Pembunuhan atau pembantaian politik akan berbekas. Ruh 6 Syuhada akan terus menjadi ‘nightmare’ Jokowi.

BACA JUGA :  Prabowo dan Ganjar Adu Baliho Rebutan dengan Jokowi

Pernyataan perang HRS dipastikan sampai kepada Jokowi. Konsolidasi pasukan tempur HRS siap untuk memporakporandakan kejahatan HAM rezim Jokowi.

“End of term curse” hanya hukum sebab akibat. Tidak ada kejahatan sempurna dan tidak ada penghianatan tidak berbalas. Disini belum bicara akherat, tetapi hukum dunia pun sudah pasti berlaku. Sejarah banyak membuktikan.

Jokowi akan menjadi mantan Presiden RI pertama yang berujung di jeruji besi. Sulit mencari alasan pemaaf, apalagi pembenar. Dosa politik pengusaha meubel yang merusak kursinya sendiri itu sudah terlalu banyak.

 

Penulis : M Rizal Fadillah
Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Bandung, 27 Juni 2024

Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Kopi Susu Gula Aren dan Ekspektasi pada Nama
Orang Politik Dipolitiki
Tragedi 98 Kembali Mengintai, Siapa Dalang di Balik Politik Gelap Ini ?
Kita Boleh Benci Pemerintah Tapi Jangan Indonesia, Merdeka
Kisah Budiman S yang Tak Didengar Hukum, Sendiri Melawan Kezaliman dan Ketidakadilan
Tak Ada Kemenangan pada Perang, yang Ada Kehancuran
Awalnya Mengantar Bingkai Malah Berakhir di Kelas Menulis
Bagai Mencuri Ilmu di Imperium Yunani

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 11:22 WITA

Kopi Susu Gula Aren dan Ekspektasi pada Nama

Rabu, 10 September 2025 - 09:27 WITA

Orang Politik Dipolitiki

Senin, 1 September 2025 - 16:49 WITA

Tragedi 98 Kembali Mengintai, Siapa Dalang di Balik Politik Gelap Ini ?

Minggu, 17 Agustus 2025 - 11:58 WITA

Kita Boleh Benci Pemerintah Tapi Jangan Indonesia, Merdeka

Minggu, 6 Juli 2025 - 19:24 WITA

Kisah Budiman S yang Tak Didengar Hukum, Sendiri Melawan Kezaliman dan Ketidakadilan

Berita Terbaru