AI China DeepSeek Bikin AS Panik, Serangan Siber Dilancarkan

Selasa, 28 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangkapan Layar AI China DeepSeek

Tangkapan Layar AI China DeepSeek

Zonafaktualnews.com –  Aplikasi asisten berbasis AI milik perusahaan China, DeepSeek, menjadi target serangan siber besar-besaran pada Senin (27/1/2025), memaksa perusahaan membatasi sementara pendaftaran pengguna baru.

Insiden ini terjadi setelah aplikasi tersebut melesat menjadi aplikasi gratis dengan peringkat tertinggi di Apple App Store AS dan Google Play Store.

Dalam pernyataan resminya, DeepSeek mengonfirmasi tengah menyelidiki insiden tersebut. Setelah dua jam investigasi, perusahaan mengungkap bahwa serangan itu berskala besar dan berniat jahat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski pendaftaran baru sempat dihentikan, pengguna lama tetap dapat mengakses layanan seperti biasa. Kini, fitur pendaftaran telah kembali normal.

Kesuksesan DeepSeek menjadi sorotan karena mampu bersaing dengan OpenAI ChatGPT dengan biaya pengembangan hanya sekitar USD 5 juta—jauh lebih rendah dibandingkan perusahaan AI lain yang menghabiskan miliaran dolar.

Hal ini memicu kejatuhan saham perusahaan teknologi AS, termasuk Nvidia, yang turun 13,6% dan menghapus sekitar USD 500 miliar dari kapitalisasi pasarnya.

Namun, yang menarik perhatian dunia adalah bagaimana DeepSeek berhasil menciptakan teknologi AI canggih di tengah pembatasan akses ke chip mutakhir akibat kontrol ekspor AS.

Pencapaian ini memicu respons beragam, termasuk dari investor teknologi Marc Andreessen yang menyebutnya sebagai “momen Sputnik AI”, mengacu pada kejutan global atas peluncuran satelit Sputnik oleh Uni Soviet pada 1957.

Menanggapi kesuksesan DeepSeek, Donald Trump mengumumkan proyek AI bernama Stargate dalam konferensi Partai Republik di Florida.

Proyek senilai USD 500 miliar ini merupakan kolaborasi antara OpenAI, Softbank, dan Oracle, meskipun transparansinya dipertanyakan.

Trump juga mencabut regulasi AI era Biden melalui perintah eksekutif untuk mendorong inovasi tanpa “hambatan regulasi woke.”

Serangan siber terhadap DeepSeek dan keberhasilannya menunjukkan bahwa persaingan di sektor AI kini memasuki babak baru.

China tidak hanya menantang dominasi teknologi AS tetapi juga mengubah peta kompetisi global.

Respons perusahaan teknologi dan pemerintah AS ke depan akan sangat menentukan arah masa depan kecerdasan buatan.

 

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

GMPH Sulsel Desak Polda Usut Keterlibatan Polisi dalam Tambang Ilegal CV. Cahaya Maemba
Hilangnya Setengah Bal Sabu, Ada Permainan Kotor di Balik Kasus Wajo?
Musorprov ESI Sulsel Tetapkan Brigjen Andi Anshar sebagai Ketua Umum 2025-2029
SPBU Kalabbirang Dituding Bermain BBM, Mahasiswa Desak DPRD Takalar Bertindak
Viral Video 5 Menit Jaksa Tasya, Fakta atau Hoaks?
Fenomena Langka! Ini Cara Mengamati Gerhana Bulan Total Jumat 14 Maret 2025
Kisruh Skincare Belum Usai, Oky Pratama Diterpa Isu Mesra dengan Robby Purba
Takaran BBM Dikorupsi, SPBU Rama di Barru Disegel

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 17:21 WITA

GMPH Sulsel Desak Polda Usut Keterlibatan Polisi dalam Tambang Ilegal CV. Cahaya Maemba

Sabtu, 15 Maret 2025 - 17:00 WITA

Hilangnya Setengah Bal Sabu, Ada Permainan Kotor di Balik Kasus Wajo?

Sabtu, 15 Maret 2025 - 02:09 WITA

Musorprov ESI Sulsel Tetapkan Brigjen Andi Anshar sebagai Ketua Umum 2025-2029

Sabtu, 15 Maret 2025 - 01:49 WITA

SPBU Kalabbirang Dituding Bermain BBM, Mahasiswa Desak DPRD Takalar Bertindak

Jumat, 14 Maret 2025 - 18:08 WITA

Viral Video 5 Menit Jaksa Tasya, Fakta atau Hoaks?

Berita Terbaru

Foto Kolase : Foto dan video 5 menit diduga Jaksa Tasya beredar di media sosial

News

Viral Video 5 Menit Jaksa Tasya, Fakta atau Hoaks?

Jumat, 14 Mar 2025 - 18:08 WITA