Zonafaktualnews.com – Politisi PSI, Dedy Nur Palakka, akhirnya meminta maaf dan mencabut pernyataan yang sempat menyebut Jokowi sebagai sosok yang “layak menjadi nabi”.
Ucapan itu menuai kecaman luas karena dinilai melukai sensitivitas keagamaan dan menimbulkan keresahan publik.
Dalam klarifikasi yang disampaikan melalui akun media sosial pribadinya, Dedy menegaskan bahwa pernyataan tersebut adalah pandangan pribadi, bukan representasi resmi dari PSI.
“Pernyataan itu sepenuhnya opini pribadi saya dan tidak mewakili sikap kelembagaan PSI,” tulis Dedy, Kamis, 12 Juni 2025.
Dedy mengaku telah menerima teguran dari DPW PSI Bali sebagai bentuk tanggung jawab organisasi atas pernyataan yang dinilai melampaui batas.
Ia menyadari bahwa ucapannya bisa menimbulkan salah tafsir dan konflik yang tidak perlu di ruang publik.
“Dengan kesadaran penuh, saya mencabut pernyataan tersebut demi menjaga iklim dialog yang sehat, terbuka, dan tidak menyinggung nilai-nilai keagamaan,” lanjutnya.
Dedy juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat, khususnya umat beragama yang merasa tersinggung atas ucapannya.
“Saya menyampaikan permohonan maaf setulus-tulusnya kepada seluruh masyarakat, umat beragama, dan siapa pun yang merasa terganggu,” ujarnya.
Ia menyatakan akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan opini publik ke depannya, serta berkomitmen menjaga etika dalam berpolitik dan berdiskusi.
“Terima kasih atas kritik dan masukan dari berbagai pihak. Ini menjadi pelajaran penting bagi saya pribadi,” pungkasnya.
Diketahui, Dedy Nur Palakka sebelumnya menulis pernyataan di akun X miliknya yang menyebut Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, sebagai sosok yang telah memenuhi syarat untuk menjadi nabi.
Ucapan itu ia sampaikan sebagai bentuk pujian terhadap kepribadian Jokowi yang menurutnya rendah hati, dekat dengan rakyat, dan selalu tersenyum.
Namun, pernyataan tersebut menuai gelombang kecaman di media sosial. Banyak pihak menilai ucapan itu sebagai bentuk glorifikasi berlebihan, bahkan berpotensi dianggap sebagai penistaan agama karena menyamakan manusia biasa dengan nabi.
Kontroversi makin memanas setelah jejak digital Dedy terungkap, menunjukkan sejumlah unggahan lama yang dinilai meragukan aspek fundamental dalam ajaran Islam. Hal itu memicu pertanyaan publik mengenai integritas keagamaannya.
Setelah badai kritik dan teguran internal, Dedy kini mencabut pernyataannya dan menyampaikan permintaan maaf.
Meski demikian, sorotan terhadap dirinya belum mereda. PSI pusat pun belum memberikan pernyataan resmi terkait langkah lanjutan terhadap kadernya itu.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok