Zonafaktualnews.com – Proyek pembangunan gedung dua lantai Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Takalar di Desa Banggae, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, roboh.
Bangunan yang baru sebagian rampung itu roboh pada Rabu malam (5/11/2025), saat area proyek dalam keadaan kosong dari aktivitas pekerja. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Meski begitu, kejadian ini menjadi tanda tanya besar tentang kualitas dan pengawasan pembangunan proyek pendidikan bernilai miliaran rupiah tersebut.
Yang membuat publik semakin terkejut, proyek ini diketahui mendapat pendampingan langsung dari Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel).
Alih-alih menjadi jaminan mutu dan transparansi, pendampingan tersebut kini justru menuai sorotan tajam lantaran kualitas pengerjaan dan pengawasan proyek dipertanyakan.
Pelaksana lapangan proyek, Manurding, mengaku belum mengetahui penyebab pasti runtuhnya bangunan.
“Kami tidak tahu apa penyebabnya. Pekerjaan sudah kami lakukan sesuai gambar dan petunjuk teknis,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (6/11/2025).
Manurding mengatakan bahwa material dan struktur bangunan telah dikerjakan sesuai arahan.
“Bangunan sebelahnya bagusji, insyaallah bisa diselesaikan sama tukang,” tambahnya.
Sayangnya, fakta di lapangan menunjukkan kondisi yang jauh dari ideal. Pasalnya, sejumlah pekerja terlihat tetap beraktivitas tanpa alat pelindung diri (APD), sementara konsultan pengawas proyek tidak tampak di lokasi dan belum bisa dimintai keterangan.
Sementara itu, perwakilan LSM Perak, Taufan, menilai ambruknya bangunan ini merupakan bukti adanya kegagalan konstruksi akibat lemahnya pengawasan dan pelaksanaan teknis di lapangan.
“Penyebab ambruknya pelat lantai dua serta terlepasnya sambungan pembesian kemungkinan besar merupakan kombinasi faktor teknis dan nonteknis, dengan akar masalah utama pada kekuatan bekisting, penyangga (perancah), serta kualitas pelaksanaan dan pengawasan yang buruk,” tegas Taufan.
Taufan menilai kegagalan tersebut muncul karena ketidakpatuhan terhadap standar keamanan dan teknis konstruksi, baik pada tahap persiapan bekisting, pembesian, maupun pengecoran.
“Investigasi lebih lanjut oleh ahli konstruksi sangat diperlukan untuk memastikan penyebab pastinya,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, baik pihak pelaksana proyek maupun konsultan pengawas belum memberikan penjelasan resmi terkait penyebab ambruknya bangunan yang disebut menelan anggaran miliaran rupiah tersebut.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok





















