Zonafaktualnews.com – Polemik tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya, memicu respons keras dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu.
Said menyindir keras Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang sebelumnya membantah adanya keterlibatan Presiden Joko Widodo dalam proyek tambang kontroversial tersebut.
Dalam tayangan podcast Abraham Samad SPEAK UP di kanal YouTube eks Ketua KPK Abraham Samad, Sabtu (14/6/2025), Said menyebut bantahan Bahlil tak ubahnya sebagai pertunjukan dramatis yang menyepelekan nalar publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pak Bahlil, tolong berhenti memperlakukan masyarakat seolah tidak mengerti. Kami tahu proses tambang itu berjenjang—ada izin prinsip, eksplorasi, dan eksploitasi. Jangan dibodohi,” kata Said Didu dengan nada geram.
Ia menyentil keras cara Bahlil membela pemerintah dan menyamakan hal itu dengan tindakan manipulatif, bahkan menyinggung masa lalu Bahlil soal urusan pendidikan.
“Jangan samakan dengan cara Anda mencoba kelabui dosen-dosen UI,” ujarnya menyindir.
Menurut Said, jika saat ini ada aktivitas penambangan yang berjalan, maka itu sudah pasti berada di bawah persetujuan dan pengawasan pemerintah yang sedang berkuasa.
“Kalau ada tambang beroperasi hari ini, izinnya pasti aktif di masa pemerintahan sekarang. Jangan lempar ke masa lalu dan buat drama seolah tak tahu-menahu,” tegasnya.
Sebelumnya, Bahlil menepis semua tudingan dan menyatakan bahwa PT GAG, satu-satunya perusahaan tambang yang masih beroperasi di wilayah itu, telah memiliki kontrak karya sejak 1972—jauh sebelum Jokowi menjadi presiden.
“Enggak ada kaitannya dengan pemerintahan sekarang. Itu kontrak lama. PT GAG sudah punya kontrak sejak zaman Orde Baru,” ujar Bahlil di Kompleks Istana Negara, Selasa (10/6/2025).
Pernyataan tersebut justru dianggap Said Didu sebagai upaya pengalihan isu, yang menurutnya tidak jujur pada konteks izin beroperasi yang aktif hari ini.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok





















