Zonafaktualnews.com – Seperti motor tuanya yang menanjak di jalur terjal Papua, hidup seorang tukang ojek Gowa bernama Safaruddin pun penuh perjuangan, berat, berisiko, tapi tetap dijalani demi keluarga.
Tiga tahun ia merantau ke tanah yang tak pernah menjanjikan keamanan, hanya agar anak-anaknya tetap bisa sekolah. Tapi yang kembali justru jasadnya dalam peti.
Safaruddin (40), warga Kelurahan Manggalli, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, ditemukan tak bernyawa di kawasan semak-semak di Puncak Jaya, Papua, pada Sabtu (12/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tubuhnya penuh luka bacokan, diduga akibat sabetan senjata tajam. Motor, ponsel, dan uang hasil jerih payahnya raib.
Selama tiga tahun terakhir, ia bekerja sebagai tukang ojek di daerah rawan konflik tersebut. Polisi menduga kuat Safaruddin menjadi korban perampokan dan pembunuhan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang kerap meneror warga sipil.
Kepulangan jenazahnya ke kampung halaman disambut dengan tangis histeris keluarga. Suasana rumah duka berubah haru. Isak terdengar dari berbagai penjuru rumah, bahkan salah satu kerabat dilaporkan sempat pingsan karena syok berat.
“Dia ke Papua demi anak-anaknya. Kami tidak menyangka dia pulang seperti ini,” kata Rosdiati, kerabat korban, dengan suara bergetar.
Safaruddin meninggalkan seorang istri dan empat anak. Tiga di antaranya masih duduk di bangku sekolah, sementara si bungsu baru berusia tiga tahun.
Kepergiannya tak hanya meninggalkan duka, tetapi juga kekosongan besar dalam kehidupan keluarganya yang sederhana.
Pihak kepolisian kini masih melakukan penyelidikan intensif dan memburu para pelaku.
Kasus ini menambah panjang daftar korban sipil yang terjebak dalam kekerasan bersenjata di wilayah konflik Papua, mereka yang datang hanya untuk mencari nafkah, namun pulang tinggal nama.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok





















