Pemilihan RT/RW di Rappokalling Diduga Curang, Warga Pertanyakan Netralitas PJ RW 04

Kamis, 4 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Spanduk ucapan selamat datang di TPS RW 004 Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar, tempat pemilihan RT dan RW.

Spanduk ucapan selamat datang di TPS RW 004 Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar, tempat pemilihan RT dan RW.

Zonafaktualnews.com – Pemilihan Ketua RT dan RW yang digelar serentak di Kota Makassar pada Rabu, 3 Desember 2025, ikut menyisakan polemik di Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo.

Sejumlah warga menilai proses pemilihan, khususnya di wilayah RT 1 dan RW 04, diduga kuat sarat permainan dan tidak berjalan sesuai aturan.

Seorang aktivis yang juga warga asli Rappokalling, berdomisili di RT 1, mengaku telah diminta oleh salah satu organisasi masyarakat (ormas) untuk maju sebagai calon RT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Semua persyaratan telah dipenuhi dan mekanisme pendaftaran diikuti dengan baik. Namun, fakta di lapangan saat pemilihan berlangsung justru memunculkan tanda tanya besar.

Dalam hasil perhitungan suara, kandidat tertentu meraih 40 suara, sementara sang aktivis hanya memperoleh 10 suara.

BACA JUGA :  Kebijakan Baru CFD Diprotes Pedagang, Wali Kota Makassar Didesak Batalkan Aturan Egois

Angka ini dianggap janggal oleh sejumlah warga, mengingat jumlah Kepala Keluarga (KK) di RT 1 mencapai kurang lebih 120 KK.

Warga mengungkapkan bahwa yang mendapatkan surat panggilan memilih hanya sekitar 50 persen, sementara sisanya tidak pernah menerima surat panggilan sama sekali.

Padahal, aturan menyebutkan bahwa satu KK berhak diwakili satu orang pemilih, dan pemilih juga dapat menggunakan hak suara tanpa surat panggilan selama membawa KTP atau KK, termasuk dapat dikuasakan.

Selain itu, ditemukan pula kejanggalan lain berupa ketidaksesuaian Nama dan NIK dalam surat panggilan, sehingga menambah dugaan bahwa terdapat upaya memanipulasi data pemilih.

BACA JUGA :  Gegara Gabah Dihambur Anak, IRT di Makassar Duel Pakai Pisau

Sumber warga yang ditemui tim jelajah mengaku tidak mendapat panggilan karena menolak arahan kurir pembawa surat panggilan.

Sang pembawa surat kemudian membatalkan pemberian panggilan itu dan diduga mengalihkan kepada warga lain yang dianggap mau mengikuti arahan memilih calon tertentu.

“Inikah demokrasi? Kalau dalam skala kecil saja masih ada intimidasi, bagaimana dengan skala besar?” keluh warga tersebut.

Tidak hanya itu, PJ RW 04 juga disebut-sebut melakukan arahan kepada warga agar memilih calon RT pilihannya. Sang PJ RW diduga mengatakan bahwa calon tersebut “mudah diatur”. Sebaliknya, ia meminta warga tidak memilih salah satu calon RW tertentu dengan alasan “tidak bisa diatur”.

Warga menilai tindakan tersebut menunjukkan bahwa PJ RW 04 diduga kuat memegang kendali penuh atas proses pemilihan RT/RW, demi kepentingan pribadi dan untuk melancarkan program-programnya, termasuk terkait data penerima bantuan pemerintah.

BACA JUGA :  Duel Takhta: Andi Iskandar Vs Raja Gadungan, Lembaga Adat Gowa Siap Lawan Fitnah

Data lama RW kabarnya telah dihapus dan diganti dengan orang-orang pilihannya, meski sebagian dinilai tidak layak sebagai penerima bantuan.

Kendati demikian, warga berharap persoalan ini segera ditindaklanjuti oleh pihak kelurahan maupun pemerintah kota agar pemilihan RT/RW berjalan jujur, adil, dan sesuai aturan yang berlaku.

Hingga berita ini diterbitkan, PJ RW 04 Rappokalling Makassar belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan kecurangan dan intervensi pemilih.

 

(PM/ID)
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok

Berita Terkait

Keterlibatan AMF Dibantah 2 Terpidana, Kuasa Hukum Soroti ‘Sisi Gelap’ Penegakan Hukum
Tak Ada Ampun, Pemerkosa Difabel di Gowa Diarak dan Dihakimi hingga Tewas
Greenpeace Sebut Ada Tiga Menteri yang Jadi Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera
Disbun Mangkir, Polemik Lahan Pembangunan Yon TP 872 Berlanjut ke DPRD Sulsel
Korban Tewas Banjir dan Longsor di Sumatera Terus Bertambah Jadi 659 Orang
Pilu Gubernur Aceh Ungkap Empat Kampung Hilang Disapu Banjir Bandang
Tiga Pejabat KPU Ditahan Kasus Dana Hibah, BPI KPNPA RI Apresiasi Kejari Pangkep
Dendam Lama Berujung Tragedi, Kakak Tikam Adik hingga Tewas di Makassar

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 21:46 WITA

Keterlibatan AMF Dibantah 2 Terpidana, Kuasa Hukum Soroti ‘Sisi Gelap’ Penegakan Hukum

Kamis, 4 Desember 2025 - 20:38 WITA

Pemilihan RT/RW di Rappokalling Diduga Curang, Warga Pertanyakan Netralitas PJ RW 04

Kamis, 4 Desember 2025 - 15:44 WITA

Tak Ada Ampun, Pemerkosa Difabel di Gowa Diarak dan Dihakimi hingga Tewas

Rabu, 3 Desember 2025 - 02:21 WITA

Greenpeace Sebut Ada Tiga Menteri yang Jadi Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Selasa, 2 Desember 2025 - 22:37 WITA

Disbun Mangkir, Polemik Lahan Pembangunan Yon TP 872 Berlanjut ke DPRD Sulsel

Berita Terbaru