Dulu Politisi, Kini Penjual Es Batu, Karier Wahyudin Hancur Gegara Ucap Rampok Uang Negara

Senin, 22 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Kolase - Karier politik Wahyudin runtuh usai ucapannya soal rampok uang Negara. Kini memilih jalan baru sebagai sopir truk dan penjual es batu.

Foto Kolase - Karier politik Wahyudin runtuh usai ucapannya soal rampok uang Negara. Kini memilih jalan baru sebagai sopir truk dan penjual es batu.

Zonafaktualnews.com – Karier politik Wahyudin Moridu, yang pernah duduk di DPRD Provinsi Gorontalo dari PDIP, runtuh setelah ucapannya soal rampok uang negara menuai kecaman publik.

Pernyataan kontroversial itu bukan hanya menimbulkan gelombang kritik, tetapi juga menyeretnya keluar dari kursi legislatif dan keanggotaan partai.

Setelah resmi dipecat oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Wahyudin kembali ke kampung halamannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wahyudin banting setir menjadi sopir truk, ditemani sang istri tercinta, Mega Nusi. Dari pekerjaan barunya itu, ia berusaha membangun kembali hidupnya meski hanya mengandalkan upah buruh Rp200 ribu per hari.

BACA JUGA :  Heboh Video Anggota DPRD Gorontalo: “Kita Rampok Uang Negara, Biar Semakin Miskin”

Tak berhenti di situ, Wahyudin juga mencoba mencari tambahan penghasilan dengan berjualan es batu Toduwolo.

Lewat unggahan di media sosial, Wahyudin menawarkan dagangannya sembari memperlihatkan perjuangan barunya.

“Yang Butuh Es batu Toduwolo,” kata Wahyudin dalam unggahan videonya, Senin (22/9/2025).

Dalam klarifikasinya, Wahyudin mengaku menerima semua konsekuensi, baik pemecatan maupun sanksi sosial yang datang bertubi-tubi. Ia menegaskan kesalahan itu sepenuhnya tanggung jawabnya.

BACA JUGA :  Modal Nikah Dipalak Preman, Sopir Truk Curhat di Medsos

“Saya sudah dipecat dan sekarang kembali berjuang bersama keluarga. Dari hati yang paling dalam, saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Gorontalo yang pernah saya wakili,” katanya.

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komaruddin Watubun, menjelaskan pemecatan Wahyudin diambil setelah melalui proses klarifikasi.

Sementara Badan Kehormatan DPRD Gorontalo menyebut video viral ucapan itu awalnya direkam pada Juni lalu dan diduga disebarkan seorang wanita yang kecewa karena tidak kunjung dinikahi Wahyudin.

BACA JUGA :  Disebut Tengah Hamil, Wanita Diduga “Hugel” Wahyudin Dituding Sebar Video

Meski sudah meminta maaf, jejak digital dan reaksi publik tetap menghantui.

Kini, bersama istrinya, Wahyudin mencoba menata ulang kehidupannya dari bawah, menerima kenyataan bahwa satu ucapan bisa meruntuhkan karier panjang yang pernah ia bangun.

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok

Berita Terkait

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR
JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah
Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit
Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran
ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras
Supermoon Terbesar 2025 Terjadi Malam Ini, Disusul Kilatan Meteor di Langit Nusantara
Objek Misterius 3I/Atlas Bikin Heboh, Ramalan Baba Vanga Soal Alien Kembali Disorot
4 Hari Hilang, Bilqis di Makassar Terekam CCTV Bersama Perempuan Rambut Pirang

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 20:57 WITA

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR

Kamis, 6 November 2025 - 11:12 WITA

JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah

Kamis, 6 November 2025 - 09:47 WITA

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit

Rabu, 5 November 2025 - 22:17 WITA

Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran

Rabu, 5 November 2025 - 21:42 WITA

ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras

Berita Terbaru