Zonafaktualnews.com – Karier politik Wahyudin Moridu, yang pernah duduk di DPRD Provinsi Gorontalo dari PDIP, runtuh setelah ucapannya soal rampok uang negara menuai kecaman publik.
Pernyataan kontroversial itu bukan hanya menimbulkan gelombang kritik, tetapi juga menyeretnya keluar dari kursi legislatif dan keanggotaan partai.
Setelah resmi dipecat oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Wahyudin kembali ke kampung halamannya.
Wahyudin banting setir menjadi sopir truk, ditemani sang istri tercinta, Mega Nusi. Dari pekerjaan barunya itu, ia berusaha membangun kembali hidupnya meski hanya mengandalkan upah buruh Rp200 ribu per hari.
Tak berhenti di situ, Wahyudin juga mencoba mencari tambahan penghasilan dengan berjualan es batu Toduwolo.
Lewat unggahan di media sosial, Wahyudin menawarkan dagangannya sembari memperlihatkan perjuangan barunya.
“Yang Butuh Es batu Toduwolo,” kata Wahyudin dalam unggahan videonya, Senin (22/9/2025).
Dalam klarifikasinya, Wahyudin mengaku menerima semua konsekuensi, baik pemecatan maupun sanksi sosial yang datang bertubi-tubi. Ia menegaskan kesalahan itu sepenuhnya tanggung jawabnya.
“Saya sudah dipecat dan sekarang kembali berjuang bersama keluarga. Dari hati yang paling dalam, saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Gorontalo yang pernah saya wakili,” katanya.
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komaruddin Watubun, menjelaskan pemecatan Wahyudin diambil setelah melalui proses klarifikasi.
Sementara Badan Kehormatan DPRD Gorontalo menyebut video viral ucapan itu awalnya direkam pada Juni lalu dan diduga disebarkan seorang wanita yang kecewa karena tidak kunjung dinikahi Wahyudin.
Meski sudah meminta maaf, jejak digital dan reaksi publik tetap menghantui.
Kini, bersama istrinya, Wahyudin mencoba menata ulang kehidupannya dari bawah, menerima kenyataan bahwa satu ucapan bisa meruntuhkan karier panjang yang pernah ia bangun.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok