Cerita Fiksi Berpadu Fakta Sejarah, Karya Ilyas Ibrahim Tuai Apresiasi

Kamis, 29 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para peserta dan narasumber berfoto bersama dalam kegiatan Bedah Buku

Para peserta dan narasumber berfoto bersama dalam kegiatan Bedah Buku "Seorang Lelaki yang Berkisah" karya Ilyas Ibrahim, yang digelar di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Gowa

Zonafaktualnews.com – Ilyas Ibrahim, nama pena dari Adil Akbar, seorang guru sekaligus penulis asal Gowa, berhasil memadukan cerita fiksi dengan fakta sejarah dalam kumpulan cerpennya yang berjudul “Seorang Lelaki yang Berkisah”.

Buku terbitan Jariyah Publishing Intermedia ini memuat cerpen-cerpen yang ditulis antara tahun 2016 hingga 2020, dengan latar sejarah Sulawesi Selatan serta kehidupan masyarakat perkotaan yang kaya akan warna budaya.

“Saya menulis cerpen semula sebagai pendekatan dalam mengajar. Dengan gaya sastra itu, saya berharap anak-anak lebih tertarik mempelajari sejarah,” kata Ilyas Ibrahim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Cerpen pertamanya, Mengaku Raja, dimuat di harian Fajar pada September 2016. Sejak saat itu, ia terus berkarya, baik untuk media cetak maupun daring.

Proses kreatifnya kerap terinspirasi saat berada di kedai kopi, tempat ia menangkap potret kehidupan sosial masyarakat urban.

Kegiatan bedah buku Seorang Lelaki yang Berkisah yang digelar di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Gowa pada Rabu (28/5/2025), mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan.

Peserta bedah buku berasal dari penggiat literasi, penulis, akademisi, dan pendidik.

Rusdin Tompo, pegiat literasi dan penulis yang hadir sebagai pembicara, mengapresiasi pendekatan Ilyas Ibrahim yang kreatif dan bertanggung jawab sebagai pendidik.

“Menulis cerpen berlatar sejarah ini butuh referensi, riset, dan data-data. Itu yang saya apresiasi pada diri penulis buku Seorang Lelaki yang Berkisah,” ujarnya.

Koordinator SATUPENA Sulawesi Selatan ini juga menilai karya-karya Ilyas mengandung nilai humanisme, toleransi, dan etos sebagai pembelajar yang penting ditanamkan kepada generasi muda.

Cerpen-cerpen tersebut tidak hanya menghadirkan kisah sejarah, tetapi juga potret masyarakat multikultur yang hidup berdampingan dalam kehidupan urban.

Kegiatan bedah buku ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Literasi 2025 yang digagas oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gowa, dengan harapan karya sastra seperti milik Ilyas Ibrahim dapat terus menjadi media edukasi yang efektif sekaligus menginspirasi banyak orang.

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok

Berita Terkait

Diduga Tak Kantongi Izin, Bangunan Mantan Legislator Maros Berdiri di Pasar Panaikang
Usai Cari Sensasi, Politisi PSI Cabut Ucapan Jokowi Layak Jadi Nabi
PEKAN 21 Laporkan Dugaan Korupsi KOTAKU Allepolea ke Kejaksaan Maros
4 Izin Tambang Dicabut, Bareskrim Selidiki Dugaan Kejahatan Lingkungan di Raja Ampat
Sombong dan Dilindungi, Bos Tambang Ilegal Permalukan Hukum di Takalar
Penyalahgunaan Trotoar yang Disulap Jadi Lahan Komersil di Gowa Ditindak Tegas
Profesor Mundur dari Tim Sejarah Nasional, Tolak Tulis Bab Jokowi dan IKN
Heboh, Jokowi Disebut Penuhi Syarat Jadi Nabi

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 14:47 WITA

Diduga Tak Kantongi Izin, Bangunan Mantan Legislator Maros Berdiri di Pasar Panaikang

Jumat, 13 Juni 2025 - 02:23 WITA

Usai Cari Sensasi, Politisi PSI Cabut Ucapan Jokowi Layak Jadi Nabi

Jumat, 13 Juni 2025 - 01:14 WITA

PEKAN 21 Laporkan Dugaan Korupsi KOTAKU Allepolea ke Kejaksaan Maros

Kamis, 12 Juni 2025 - 02:21 WITA

4 Izin Tambang Dicabut, Bareskrim Selidiki Dugaan Kejahatan Lingkungan di Raja Ampat

Kamis, 12 Juni 2025 - 01:28 WITA

Sombong dan Dilindungi, Bos Tambang Ilegal Permalukan Hukum di Takalar

Berita Terbaru