Mahfud Sindir Ketua KPU Asusila: Istri-Anak Saja Dibohongi, Apalagi Rakyat

Jumat, 12 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua KPU Asusila bersama Prabowo-Gibran (Ist)

Ketua KPU Asusila bersama Prabowo-Gibran (Ist)

Zonafaktualnews.comMahfud MD, menyindir atas pemecatan Ketua KPU Hasyim Asy’ari akibat kasus asusila.

Dalam sindirannya, Mahfud mengatakan seorang pemimpin yang berani membohongi keluarganya tidak akan segan-segan membohongi rakyat.

“Jika seseorang berani melanggar moral, membohongi istri dan anaknya, dia pasti berani melakukan apa saja untuk membohongi rakyat Indonesia,” ujar Mahfud dalam podcast Terus Terang Mahfud MD yang disimak pada Jumat (12/7/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mahfud mengingatkan bahwa kasus asusila ini bukanlah masalah sederhana. Menurutnya, tindakan Hasyim Asy’ari berulang kali terlibat dalam perzinahan menambah bobot pelanggaran moral yang dilakukan.

BACA JUGA :  Debat Cawapres Perdana Digelar Malam Ini

“Ini bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Jika ketua KPU sebelumnya terlibat dengan Wanita Emas, ini menunjukkan bahwa pelanggaran tersebut bukan kejadian sepele,” tambahnya.

Mahfud juga menyoroti dampak dari sistem demokrasi saat ini yang memberikan banyak kekuasaan kepada DPR dalam proses pemilihan pejabat tinggi negara.

“Pada era Reformasi, DPR memiliki peran besar dalam pengangkatan pejabat seperti Hakim Agung, anggota KPU, dan Komnas HAM. Namun, ini juga membuka peluang untuk lobi-lobi politik dan trade-off,” jelasnya.

BACA JUGA :  Memanas, Mahfud MD Sebut DPR Makelar Kasus

Menurut Mahfud, adanya praktik tawar-menawar dengan partai politik dalam pemilihan pejabat tinggi ini menjadi salah satu penyebab terpilihnya individu yang tidak bermoral untuk memimpin lembaga negara.

“Dalam proses pemilihan, ada banyak lobi dan janji. Mereka bisa menjanjikan sesuatu untuk mendapatkan posisi, dan ini yang menjadi masalah besar dalam demokrasi kita,” katanya.

Dia juga mengingatkan bahwa pemilihan pejabat tinggi negara harus dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas kandidat. “Kita butuh pemimpin yang tidak hanya cakap secara teknis, tapi juga bermoral tinggi,” tegasnya.

BACA JUGA :  RUU Perampasan Aset Terkatung, KPK Tunggu Bola dari DPR

Menutup pernyataannya, Mahfud menekankan bahwa meskipun hasil kerja ketua lembaga negara harus diterima, tetap ada keraguan jika pemimpinnya tidak bermoral.

“Kita harus menerima hasil kerja mereka, meskipun mereka dipilih oleh orang yang tidak bermoral. Namun, ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi,” pungkasnya.

 

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Kinerja Menteri HAM Dinilai Terburuk Versi Celios, Pigai Sebut Survei Itu Alat Kejahatan
Rocky Gerung Sebut Jokowi Terjepit, ‘Mark-Up’ Kereta Cepat Tak Bisa Dihindari
Prabowo Tolak Jadi Tameng Jokowi dan Gibran Terkait Kasus Ijazah
Golkar Luwu Timur Sambut Ultah Partai ke-61 dengan Pasar Murah dan Baksos
Pengamat Politik Sindir Gibran, Janji 19 Juta Pekerjaan Malah Bikin PHK Meningkat
Media Sosial Ramai Plesetan MBG Jadi Makan Beracun Gratis, Legislator PDIP Prihatin
Prabowo Lantik 11 Pejabat Baru, Kabinet Merah Putih Kini Lengkap
Prabowo “Cuci Gudang”, 5 Menteri Termasuk Sri Mulyani Terdepak dari Kabinet

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:59 WITA

Kinerja Menteri HAM Dinilai Terburuk Versi Celios, Pigai Sebut Survei Itu Alat Kejahatan

Senin, 20 Oktober 2025 - 13:59 WITA

Rocky Gerung Sebut Jokowi Terjepit, ‘Mark-Up’ Kereta Cepat Tak Bisa Dihindari

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 18:19 WITA

Prabowo Tolak Jadi Tameng Jokowi dan Gibran Terkait Kasus Ijazah

Selasa, 7 Oktober 2025 - 10:47 WITA

Golkar Luwu Timur Sambut Ultah Partai ke-61 dengan Pasar Murah dan Baksos

Senin, 6 Oktober 2025 - 02:51 WITA

Pengamat Politik Sindir Gibran, Janji 19 Juta Pekerjaan Malah Bikin PHK Meningkat

Berita Terbaru