Jejak Transaksi Sunyi di Balik Grand Kalampa, Isu Prostitusi Online Bayangi Takalar

Selasa, 8 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ilustrasi - dugaan praktik prostitusi online di kamar hotel.

Foto ilustrasi - dugaan praktik prostitusi online di kamar hotel.

Zonafaktualnews.com – Takalar menjelang tengah malam tak banyak bicara. Jalan utama mulai sepi, hanya tersisa cahaya lampu jalan dan langkah-langkah yang terdengar tergesa.

Di salah satu sudut kota, Hotel Grand Kalampa berdiri biasa saja—tidak menonjol, tidak mencurigakan. Tapi ketenangan kadang menyimpan cerita yang tidak ingin diketahui siapa pun.

Diam, rupanya, tak selalu berarti bersih. Ada sesuatu yang bergerak diam-diam di balik kamar-kamar hotel itu. Transaksi tak kasat mata berpindah dari layar ke layar, dari percakapan singkat ke pertemuan sunyi. Semuanya mengalir tanpa suara, tanpa banyak tanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak ada ketukan pintu. Tak terdengar tawa. Hanya satu pesan pendek di aplikasi MiChat: “Cek in duluan.” Menyusul nomor kamar. Lalu nomor rekening. Setelah itu, pintu dibuka. Pertemuan selesai. Tubuh berpindah tangan. Seolah dosa bisa diselesaikan dengan log out.

Semua berlangsung cepat, rapi, dan senyap—seolah menjadi bagian dari rutinitas malam yang tak pernah dipertanyakan.

BACA JUGA :  Dana Desa Diduga Disalahgunakan, Tunjangan BPD Panyangkalang Tak Kunjung Cair

Di tengah keheningan itu, seorang warga yang tinggal tak jauh dari hotel mengaku sudah lama menyimpan rasa curiga.

“Setiap malam selalu ramai. Mobil-mobil masuk, tapi yang keluar sering beda orang,” ucapnya pelan, seperti menahan sesuatu di tenggorokan. Mungkin cemas. Mungkin muak.

Tim investigasi media ini menelusuri jejak digital yang berserakan di aplikasi MiChat. Ditemukan sejumlah akun dengan samaran “Nisa”, lengkap dengan wajah-wajah muda, daftar harga, dan tawaran yang terlalu terang untuk disangkal. Rp300 ribu per jam. Tambahan untuk layanan VCS. Bonus untuk langganan tetap. Semua dibungkus janji: “puas.”

BACA JUGA :  Potret Dg Nyengka Kurus Kerempeng yang Terbaring Sakit Terabaikan Pemerintah Takalar

Pembayaran dilakukan lewat transfer kepada seseorang yang disebut sebagai “ibu hotel”. Ini bukan permainan anak-anak. Ini sistematis, terstruktur. Seperti bisnis resmi—hanya saja, yang dijual adalah manusia.

Muhammad Darwis, Ketua Forum Koalisi Rakyat Bersatu (F-KRB), bicara dengan nada getir.

“Ini bukan sekadar pelanggaran moral. Ini kriminal. Ada indikasi kuat eksploitasi seksual, bahkan potensi perdagangan manusia. Tak bisa lagi dianggap biasa. Kami mendesak aparat penegak hukum turun tangan,” tegasnya, Senin (8/4/2025), dalam pernyataan yang juga ditujukan sebagai alarm bagi aparat dan pemangku kepentingan di Takalar.

Darwis juga menyentil sikap kepolisian yang dinilai masih terlalu diam dalam menanggapi isu ini.

BACA JUGA :  Dijanjikan Lolos Bintara, Anak Petani di Takalar Ditipu Oknum Polisi

“Jangan tutup mata. Jangan biarkan Takalar jadi ladang bisnis gelap yang tumbuh subur di tengah pembiaran. Polisi harus bergerak—bukan nanti, tapi sekarang,” ujarnya menambahkan.

Hingga malam berganti pagi, Hotel Grand Kalampa belum bersuara. Manajemen diam, tak ada klarifikasi, tak ada bantahan. Seolah tembok-tembok hotel itu lebih mampu menjaga rahasia ketimbang hukum.

Dan kota ini pun kembali seperti sedia kala. MiChat kembali dibuka. Percakapan singkat dimulai lagi. Kamar-kamar menyala tanpa banyak suara. Seperti malam-malam sebelumnya, yang terus berjalan dalam sepi.

Kadang, dosa tak perlu bersembunyi. Ia hanya butuh cukup banyak orang yang memilih menoleh ke arah lain.

(Id Amor)
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Dendam Lama Berujung Tragedi, Kakak Tikam Adik hingga Tewas di Makassar
Isu Tak Sedap Menghantam MBG Cempa, Pengelola Bongkar Fakta Penarikan Peralatan
Polisi Ringkus 16 Penjarah Minimarket Sibolga di Tengah Krisis Bencana
Viral di TikTok, Kepala BNPB Ungkap Fakta di Balik Video “Penjarahan” Sibolga
Wah Ngeri, BNPB Umumkan 303 Warga Meninggal Akibat Banjir Bandang Sumatra
Kerajaan Gowa Ultimatum Jamaluddin alias Betel Soal Pin Kerajaan Tanpa Izin
Tidak Ada Unsur Pidana, Polisi Pulangkan Kakek Diduga Penculik Anak di Manggala
Diduga Incar Dana BLT, Staf Keji Bacok Kepala Pos Takalar Pakai Tabung APAR dan Badik

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 03:15 WITA

Dendam Lama Berujung Tragedi, Kakak Tikam Adik hingga Tewas di Makassar

Selasa, 2 Desember 2025 - 02:17 WITA

Isu Tak Sedap Menghantam MBG Cempa, Pengelola Bongkar Fakta Penarikan Peralatan

Senin, 1 Desember 2025 - 01:51 WITA

Polisi Ringkus 16 Penjarah Minimarket Sibolga di Tengah Krisis Bencana

Senin, 1 Desember 2025 - 00:28 WITA

Viral di TikTok, Kepala BNPB Ungkap Fakta di Balik Video “Penjarahan” Sibolga

Minggu, 30 November 2025 - 19:58 WITA

Wah Ngeri, BNPB Umumkan 303 Warga Meninggal Akibat Banjir Bandang Sumatra

Berita Terbaru