Bencana Banjir Bandang, Apa Kata Penyair Ketika Bersyair di Atas Permukaan Air

Selasa, 11 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banjir Melanda Perum Pondok Gede Permai, Kota Bekasi (Ist)

Banjir Melanda Perum Pondok Gede Permai, Kota Bekasi (Ist)

Sudah Diprediksi 30 Tahun Lalu

Sementara itu apa kata Pulo Lasman Simanjuntak – jurnalis senior dan penyair- yang pernah punya pengalaman ‘penderitaan’ selama 14 tahun terkena musibah banjir bandang baik ketika masih bermukim di Perum Perumnas III Setia Mekar, Bekasi Timur, dan Perum Bumi Sani Permai, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

“Hampir 14 tahun saya mengalami kesengsaraan akibat bencana banjir bandang di Bekasi. Bahkan nyaris ‘tenggelam’ anak dan isteri saya ketika terjadi bencana banjir di Perum Bumi Sani Permai beberapa tahun lalu,”  ceritanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pada sekitar pukul satu dinihari, saya mencoba menyelamatkan anak dan isteri, dan harus berenang pelan-pelan mempergunakan tali dan lampu senter  menembus air banjir setinggi dada.

Selain menggigil kedinginan, saya juga terancam digigit ular-ular ganas yang berkeliaran di badan air banjir,” katanya lagi seraya menambahkan bahwa terjadi keberuntungan anak dan isteri telah ‘diselamatkan’ terlebih dahulu  oleh tetangga sebelah rumah yang kebetulan rumahnya bertingkat.

“Ujung-ujungnya para oknum pejabat baik  di Pemkot maupun di Pemkab Bekasi beberapa tahun lalu pasti ada unsur ‘korupsi’ dengan tidak.memperhatikan amdal, dan merubah peruntukkan pada tata ruang, serta casment area atau kawasan resapan parkir air seperti danau, situ, dan rawa yang ‘diuruk’ berton-ton  tanah merah  untuk kepentingan properti, permukiman, dan industri,” ujar Pulo Lasman Simanjuntak yang kini menjabat sebagai pemimpin redaksi sebuah media online ini.

BACA JUGA :  Niat Bikin Konten Gantung Diri, Gadis 21 Tahun Pindah Alam

Sebagai wartawan- kebetulan tugas liputan bertahun-tahun di Kementerian Pekerjaan Umum- Pulo Lasman Simanjuntak (saat itu sebagai wartawan Harian Umum SINAR PAGI-red) bersama rekan Ir. Faisal (Harian Umum POS KOTA) dan Ira Gunawan (Harian Umum KOMPAS).

Pada awal tahun 1990-an -sekitar 30 tahun lalu ketiga wartawan senior ini- telah  menulis berita dan foto berulangkali tentang “bahayanya” bila Pemkot maupun Pemkab Bekasi terus melakukan PERUBAHAN  untuk memberikan seenaknya perizinan peruntukkan lahan rawa, situ, sungai dan danau untuk para developer yang ‘disulap’ menjadi kawasan atau area properti mewah, permukiman sederhana (fasilitas KPR BTN), dan kawasan industri.

Kebetulan pada saat itu pemerintah-bersama-sama DPR RI- belum menerbitkan UU Sumber Daya Air (SDA)  dimana menyebutkan bahwa semua rawa, danau, dan situ (teristimewa di wilayah Jabodetabek-red) telah ‘disertifikat’ dan dilindungi undang-undang dengan sanksi hukum bagi pelanggarnya.

BACA JUGA :  Gempa M 6,2 Guncang Garut, 110 Rumah Rusak, 75 KK Terdampak

Kalau kita lihat sejarah, kawasan Bekasi itu adalah kawasan PERAIRAN yang dilindungi seperti Rawa Tembaga (Bekasi Barat) atau Rawa Kalong (Bekasi Timur-berbatasan dengan Tambun Selatan dan Utara) yang kini BERUBAH  jadi kawasan permukiman padat, pertokoan,  pusat perbelanjaan, serta mall dan hotel berbintang.

Belum lagi penebangan pohon (kawasan sabuk hijau) secara ‘brutal’ sehingga akar pepohonan tak lagi menghisap air, dan sungguh kering, gersang, serta panas membara di sekitar Bekasi pada saat ini.

Selain itu areal persawahan teknis dan areal sawah tadah hujan sebagai lumbung pangan-yang juga berfungsi sebagai tangkapan resapan air- pada ruang-ruang terbuka di Kota dan Kabupaten Bekasi telah “hilang” berhektar-hektar.Berubah  jadi kawasan permukiman, industri, dan kawasan komersial yang telah “dibeton” secara permanen.

Studi kasus yang dilakukan saat itu -oleh ketiga wartawan ini -adalah bencana banjir yang mulai melanda di lingkungan lokasi perumahan dengan fasilitas KPR BTN mulai type 21 M2 sampai type 70 M2 di  Perum Perumnas III Setia Mekar, Bekasi Timur.

“Sampai-sampai Perum Perumnas memanggil konsultan Perancis, tetapi gagal karena di sekitar Perumnas III Setia Mekar saat itu telah dikepung perumahan, tak ada lagi areal untuk parkir air bila hujan deras datang. Kini perumahan BUMN plat merah  tersebut selalu dilanda kebanjiran, misalnya di Jln. Karimun Jawa, Jln. Bali, Jln. Maluku, dan Jln. Yapen,” ucapnya.

BACA JUGA :  Pelarian Berakhir, Pengungsi Rohingya Dicokok Terkait Kasus Pemerkosaan

Dan, apa yang terjadi tiga puluh tahun kemudian (Maret 2025). Lebih parah mengerikan lagi !

Bencana banjir  ‘bandang’ itu benar-benar datang sampai meneggelamkan atap rumah, mobil, sepeda motor, dan harta benda lainnya.

“Banyak berdoa saja, bencana banjir bandang di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat akan SULIT DIATASI. Dari lokasi (area) air,  ia akan kembali lagi ke lokasi (area) air tersebut yang telah berubah fungsi. Itu namanya bencana banjir bandang. Bukan karena salahkan alam semesta dengan mengatakan-pinjam istilah pejabat bertahun-tahun-karena CURAH HUJAN sedang TINGGI, di atas batas normal,” pungkasnya.

Tulisan ini akan saya tutup-sebagai penyair- yang bersyair di atas permukaan air (baca : banjir !)  dengan sebuah karya sajak berjudul “Lihatlah Bibir Sungaiku Telah Terluka”  ditulis Selasa, 11 Maret 2025.

Berita Terkait

Pilu Gubernur Aceh Ungkap Empat Kampung Hilang Disapu Banjir Bandang
Tiga Pejabat KPU Ditahan Kasus Dana Hibah, BPI KPNPA RI Apresiasi Kejari Pangkep
Dendam Lama Berujung Tragedi, Kakak Tikam Adik hingga Tewas di Makassar
Isu Tak Sedap Menghantam MBG Cempa, Pengelola Bongkar Fakta Penarikan Peralatan
Polisi Ringkus 16 Penjarah Minimarket Sibolga di Tengah Krisis Bencana
Viral di TikTok, Kepala BNPB Ungkap Fakta di Balik Video “Penjarahan” Sibolga
Wah Ngeri, BNPB Umumkan 303 Warga Meninggal Akibat Banjir Bandang Sumatra
Kerajaan Gowa Ultimatum Jamaluddin alias Betel Soal Pin Kerajaan Tanpa Izin

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 14:57 WITA

Pilu Gubernur Aceh Ungkap Empat Kampung Hilang Disapu Banjir Bandang

Selasa, 2 Desember 2025 - 12:16 WITA

Tiga Pejabat KPU Ditahan Kasus Dana Hibah, BPI KPNPA RI Apresiasi Kejari Pangkep

Selasa, 2 Desember 2025 - 03:15 WITA

Dendam Lama Berujung Tragedi, Kakak Tikam Adik hingga Tewas di Makassar

Selasa, 2 Desember 2025 - 02:17 WITA

Isu Tak Sedap Menghantam MBG Cempa, Pengelola Bongkar Fakta Penarikan Peralatan

Senin, 1 Desember 2025 - 01:51 WITA

Polisi Ringkus 16 Penjarah Minimarket Sibolga di Tengah Krisis Bencana

Berita Terbaru